Elite PDIP Bantah Klaim Duet Ganjar-Anies Pemersatu Bangsa

CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2022 16:03 WIB
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful menilai yang dapat mempersatukan bangsa bukan perorangan, melainkan ideologi Pancasila.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat. Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat merespons usulan wacana duet pemersatu bangsa antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut Djarot, yang dapat mempersatukan bangsa bukan perorangan, melainkan ideologi Pancasila.

"Yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya, itu bukan orang per orang, loh, yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi," ujar Djarot usai mengikuti agenda 'Politik Cerdas Berintegritas' Terpadu di Kantor KPK, Jakarta, Senin (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot tidak sepakat dengan usulan yang memasangkan pihak-pihak tertentu lantas dinilai dapat mempersatukan bangsa. Ia menegaskan persatuan bangsa bisa diwujudkan apabila ada persamaan pemahaman ideologi.

"Ideologi Pancasila itulah yang mempersatukan bangsa kita, nilai-nilai dalam ideologi itu lah yang mempersatukan bangsa kita," ujar Djarot.

"Sekarang persoalannya ini tidak bisa hanya tergantung orang per orang, tapi bagaimana pemahaman orang per orang itu ya," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengusulkan skema duet calon presiden-calon wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo. Surya ingin pemimpin bangsa ke depan bisa menghilangkan polarisasi.

Dalam tanya jawab dengan wartawan usai pertemuan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6), Surya mengaku sangat menaruh perhatian terhadap isu polarisasi.

"Amat sangat," kata Paloh.

Paloh kemudian mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan Maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Ia mengaku dirinya tidak punya kepentingan pada Pilpres 2024 selain berharap polarisasi hilang.

Ia kemudian ditanya apakah salah satu komposisi duet capres-cawapres tersebut datang darinya. Paloh mengakui hal tersebut.

"Itu saya akui iya. Jadi, apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini, saya pikir itu yang saya prioritaskan," jawab dia.

(ryn/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER