Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pasien kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia mayoritas adalah warga usia produktif 18-59 tahun.
Catatan Kemenkes warga usia produktif yang terpapar Omicron BA.4 dan BA.5 sebanyak 531 orang atau 72,24 persen dari total 735 kasus BA.4 dan BA.5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ada 13,19 persen atau sebanyak 97 kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan anak-anak dan remaja usia 6-17 tahun.
Angka ini berdasarkan data Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, Jumat (1/7).
Kemudian, sebanyak 9,7 persen atau 72 orang pasien merupakan lanjut usia atau berusia 60 tahun ke atas.
Berikutnya, 4,62 persen atau 34 anak berusia di bawah 6 tahun. Satu orang masih dalam tahap identifikasi.
Maxi melanjutkan, 735 pasien BA.4 dan BA.5 tersebar di delapan provinsi, paling banyak DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Dari ratusan kasus itu, dapat diidentifikasi pula sebanyak 34 orang merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan berstatus warga negara asing (WNA). Sementara lainnya merupakan WNI.
Lebih lanjut, Maxi juga melaporkan gejala paling banyak yang dialami warga yang terpapar kedua subvarian itu yakni batuk. Disusul gejala klinis lainnya seperti flu, nyeri tenggorokan, demam, kelelahan, hingga sesak napas.
(khr/tsa)