Kemenkes: Merasa Kasus Terkendali, Masih Ada Warga Enggan Booster

CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2022 12:49 WIB
Ilustrasi. Warga mendapat suntikan dosis ketiga atau Booster vaksin Covid-19 (AFP/ADEK BERRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui sebagian masyarakat Indonesia sudah enggan mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19) dosis ketiga alias booster.

Kondisi itu kemudian menyebabkan capaian booster Indonesia mengalami stagnasi dalam beberapa bulan terakhir.

Jumlah capaian vaksinasi booster harian menurun dibandingkan pada periode Maret-April lalu saat booster menjadi salah satu syarat 'gampang' mudik Idulfitri Mei 2022. Saat itu, rata-rata harian booster mencapai 400-500 ribu ke atas. Sementara selama periode Juni-Juli, rata-rata harian booster berada di bawah 400 ribu orang.

"Tentu saja berkurangnya capaian ini banyak faktor yang menyebabkan. Salah satunya adalah karena masyarakat merasa kita terkendali sehingga ada keengganan melakukan vaksinasi khususnya booster," kata Syahril saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (8/7).

Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan per 8 Juli pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang telah menerima vaksin dosis pertama yaitu 201.852.041 orang atau 96,62 persen dari target.

Kemudian, capaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua yaitu tercatat sebanyak 169.269.476 orang (81,28 persen), sementara capaian dosis ketiga baru menyasar 51.313.707 orang (24,64 persen).

Melihat kondisi itu, Syahril meminta bagi warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Ia juga mendorong agar masyarakat segera mengakses vaksinasi dosis booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.

Booster, kata Syahril, mampu memberikan antibodi tambahan pada tubuh masing-masing warga dari penularan Covid-19. Adapun bilamana warga masih terpapar, maka diharapkan tidak mengalami perburukan gejala klinis.

"Jadi kita harus menyadari bersama bahwa vaksin dosis satu dan dua, termasuk booster adalah upaya bagi kita untuk mengendalikan Covid-19," ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah mendorong agar warga lekas mengakses vaksinasi booster di fasilitas kesehatan terdekat. Ia menyebut, pemberian booster mampu meningkatkan titer antibodi warga sehingga diharapkan menekan transmisi Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga 'memancing' antusiasme warga terhadap booster dengan bakal memberlakukan kebijakan wajib booster bagi warga yang akan melakukan perjalanan dan memasuki fasilitas publik seperti mal. Kebijakan ini masih digodok dan dijadwalkan akan rilis 1-2 pekan ke depan sejak diumumkan 5 Juli.

(khr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK