Penjagaan Rumah Kadiv Propam Diperketat, Wartawan Dilarang Mendekat
Sejumlah aparat kepolisian memperketat penjagaan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga hingga hari keenam usai insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (13/7) sekitar pukul 15.00 WIB, polisi menjaga ketat bagian dalam rumah. Mereka melarang wartawan mendekat dan mengambil gambar sebagian dalam rumah yang terlihat dari luar.
Sejumlah aparat terlihat berjaga di garasi bagian luar rumah hingga memasang police line yang sehari sebelumnya tidak terlihat. Penjagaan itu lebih ketat dibanding sehari sebelumnya. Pada Selasa (12/4), rumah Irjen Ferdy justru terlihat lengang. Tak ada aparat yang berjaga di sekitar lokasi.
Wartawan juga bebas mengambil gambar dari semua sisi rumah. Pada hari itu, rumah tampak sepi dan tak ada aktivitas. Petugas keamanan menyebut, usai insiden penembakan pada Jumat (7/7), rumah Ferdy tak ada yang menempati.
Polisi sebelumnya diketahui kembali melakukan olah TKP pada Selasa (13/7) malam. Tim Inafis dan Puslabfor diterjunkan ke rumah Ferdy pada pukul 21.00 WIB malam.
Olah TKP dipimpin langsung oleh Kabareskrim Polri Irjen Pol Agus Andrianto hingga lewat dini hari. Namun, hingga kini belum ada keterangan terkait hasil olah TKP tersebut.
Insiden yang disebut sebagai baku tembak antara sesama ajudan Ferdy itu terjadi pada Jumat (7/7). Insiden itu menegaskan salah satu ajudan berinisial Brigadir J. Ia tewas usai terkena lima timah panas yang dilepaskan Bharada E.
Sementara, tidak ada peluru yang mengenai Bharada E dari lima peluru yang dilepaskan Brigadir J.
Menurut penuturan polisi, aksi saling tembak itu disebut karena Brigadir J melakukan percobaan pelecehan seksual kepada istri Ferdy. Bharada E yang coba menanyakan teriakan itu langsung direspons dengan tembakan Brigadir J. Sambo sendiri dikabarkan sedang tidak di lokasi saat insiden penembakan.
Lihat Juga : |