Polri Minta Keluarga Brigadir J Lapor jika Diretas: Jangan Jadikan Isu

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 17:35 WIB
Polri meminta keluarga Brigadir J melapor ke polisi jika merasa diretas setelah kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo setelah penembakan di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022) malam. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polri meminta keluarga Brigadir J melapor ke polisi apabila merasa diretas setelah kejadian penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Kalau memang ada peretasan, tentu bisa melaporkan kepada kepolisian terdekat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meminta agar masalah-masalah tersebut tidak dijadikan isu di hadapan publik. Menurutnya, kepolisian bakal melakukan penindakan apabila memang terdapat laporan yang diterima terkait insiden tersebut.

"Jangan menjadikan sebuah isu, tetap kami akan melayani laporan-laporan siapapun laporan yang kami terima tentu kami akan tindaklanjuti," tambah dia.

Sebelumnya, Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan ponsel keluarganya sempat disadap oleh orang tak dikenal sejak peristiwa penembakan itu.

Ia mengatakan beberapa anggota Mabes Polri sempat datang ke kediamannya dua hari lalu. Salah satu dari rombongan polisi itu, kata dia, bahkan melarang keluarga menggunakan ponsel dan memotret pertemuan tersebut.

"Jadi sekarang HP kami tidak bisa kami gunakan lagi. Sudah disadap orang itu HP kami semua," jelas dia.

Menurutnya, ada lima ponsel keluarga yang disadap. Sehingga keluarga Brigadir J tidak bisa berkomunikasi dengan siapapun pasca kejadian itu.

Brigadir J tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo. Menurut polisi, dia ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Brigadir J merupakan sopir istri Sambo.

Polisi mengatakan tak ada CCTV yang merekam kejadian tersebut lantaran sudah rusak sejak dua pekan lalu.

Keluarga Brigadir J melayangkan protes keras atas kematian itu. Mereka menganggap polisi menutupi kasus itu jika tak membuka rekaman CCTV. Menurutnya, ada kejanggalan dalam peristiwa kematian Brigadir J.

"Kenapa Hp kami tidak diberikan dan kenapa CCTV tidak mau membuka bahkan dibilang CCTV tidak ada di rumah jenderal. Dari situ sudah praduga kita kuat," ucap dia.

(mjo/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER