4 Hari Dibentuk, Timsus Penembakan Brigadir J Baru Sekali Konpers

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 10:05 WIB
Timsus yang mengusut penembakan Brigadir J belum memberikan perkembangan informasi signifikan hingga hari ini.
Ilustrasi. Timsus yang mengusut penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo belum memberikan perkembangan informasi signifikan hingga hari ini. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kematian Brigadir J baru satu kali menggelar konferensi pers sejak dibentuk pada Selasa (12/7).

Brigadir J tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E. Keduanya sama-sama merupakan ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo. Kapolri mengatakan timsus itu dibentuk untuk meluruskan berbagai isu liar di masyarakat yang muncul terkait insiden itu.

Adapun konferensi pers timsus digelar pada Rabu (13/7) atau sehari setelah dibentuk.

Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto selaku ketua timsus menjelaskan arah yang akan dilakukan timsus untuk mengungkap perkara tersebut. Paparannya masih normatif, menyoal hal umum seputar kasus dan kerja timsus. Belum ada paparan detail soal kronologi maupun fakta-fakta spesifik lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama tentu melaksanakan pendalaman terhadap olah TKP, kemudian juga pendalaman terhadap hasil autopsi, kemudian juga pendalaman terhadap saksi-saksi dan juga saya menambah pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang dimungkinkan untuk melengkapi dalam koridor hukum," kata Agung.

Dalam konpers itu, Polri juga menghadirkan Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto serta Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara. Polisi mau melibatkan kedua institusi itu dalam pengusutan kasus.

Namun, belakangan, Komnas HAM menyatakan mengusut insiden polisi tembak polisi itu secara terpisah.

Agung pun mengatakan bahwa Korps Bhayangkara akan bertindak akuntabel dan transparan. Ia memastikan bakal membuka semua data yang diperlukan jika kedua institusi memerlukannya.

"Nanti kita koordinasinya tak berhenti sekarang, tapi rutin. dan Komnas HAM mengatakan 'Pak Agung kita mau masuk ke sini', saya buka juga. Itulah kita terbuka seperti itu. Termasuk juga rekan-rekan media demikian kalau ada informasi," ucapnya.

Timsus tersebut terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada.

Selain itu, kata Agung, pengusutan insiden itu akan melibatkan unsur dari Divisi Propam Polri, yakni Biro Provos dan Paminal. Kepolisian akan melibatkan setiap unsur personel yang ada di masing-masing kesatuan.

Malam hari setelah tim dibentuk, Kabareskrim pun sempat mendatangi rumah Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, untuk memimpin olah TKP.

Namun, belum ada perkembangan informasi signifikan yang dapat disampaikan tim khusus terkait kasus itu. Agung mengatakan timsus bakal menyampaikan penanganan perkara secara utuh setelah mendapatkan kesimpulan.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo memohon waktu agar tim khusus ini bekerja secara maksimal dalam mengusut peristiwa penembakan tersebut.

Ia pun menutup ruang tanya jawab antara wartawan dengan timsus dalam konferensi pers tersebut.

"Oleh karena itu ,kami mohon waktunya agar tim ini bekerja secara fokus, konsentrasi sehingga hasilnya semua bisa dipertanggungjawabkan," kata Dedi.

Sejumlah pejabat Polri pun sepakat tak memberikan informasi lebih lanjut terkait proses pengusutan yang dilakukan oleh timsus hingga hari ini. Mereka menyatakan menunggu hasil dari tim tersebut.

"Kan sudah kita sampaikan kemarin, saat ini tim sedang bekerja. Kita berikan, kita nunggu, tim ini bekerja, tim ini gabungan. Jadi nanti tidak parsial-parsial, tapi nanti secara utuh akan disampaikan setelah ada hasilnya ya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (14/7).

Dalam insiden ini keluarga Brigadir J mengungkapkan banyak kejanggalan. Keluarga tidak hanya melihat luka tembak, tetapi juga sayatan dan jari putus. Selain itu, keluarga tak diizinkan melihat CCTV.

[Gambas:Video CNN]



(mjo/tsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER