Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mendesak Polri menuntaskan seluruh kasus intimidasi terhadap jurnalis di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan merespons adanya intimidasi jurnalis CNNIndonesia.com dan 20Detik saat peliputan kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kamis (14/7) siang.
"Ini bukan pertama kali terjadi, bahkan dalam surat yang kami ajukan, kami sebutkan beberapa (dari kasus itu) kami laporkan. Sayangnya tidak tuntas, tidak tahu hasilnya seperti apa. Padahal kejadiannya mengakibatkan selain tekanan psikologis pada kru kami, juga menimbulkan trauma. Bahkan pada Mei 2019 dan Oktober 2020 lalu, handphone atau alat kerja dihilangkan. Jadi kami tentu ingin kasus yang ini benar-benar diusut dan dituntaskan," ujar Titin dalam pertemuan dengan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Titin, dalam dua kasus intimidasi yang dilaporkan tersebut, CNN Indonesia telah menyusun kronologi dan menyelidiki berbagai aspek kejadian intimidasi. Hasilnya, tidak ditemukan adanya prosedur jurnalistik yang dilanggar para wartawan yang jadi korban.
"Wartawan CNN, juga detikcom, sudah diverifikasi. Dalam proses mendapatkan status verifikasi itu ada beberapa hal yang harus kami penuhi, misalnya kaitan dengan pelatihan, kompetensi jurnalis. Kami pastikan pelatihan semacam ini dilakukan secara reguler agar menjadi bekal wartawan kami bukan hanya sebagai skill, tapi juga pemahaman kode etik peliputannya," tambah Titin.
Titin juga menyampaikan terima kasih terhadap Dewan Pers, organisasi profesi wartawan, pelaku media dan khalayak yang memberi perhatian besar pada kasus ini. Luapan dukungan ini menurut Titin sangat membantu mendorong penuntutan penyelesaian kasus-kasus kekerasan terhadap wartawan.
"Penting diingat bahwa kalau kali ini terjadi pada wartawan CNNIndonesia.com dan detikcom, kejadian sebelumnya sudah banyak menimpa wartawan lain. Ini tidak beroleh terulang. Dengan besarnya support dari rekan-rekan media dan Dewan Pers, kita mendesak komitmen Polri untuk mencegah terjadinya intimidasi pada wartawan lainnya. Untuk kasus-kasus yang saat ini sudah dilaporkan, kita minta ditindaklanjuti dengan proper, dengan baik, dan kami akan mengawal itu," tegas Titin.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan polisi pelaku intimidasi akan langsung ditindak Biro Provos Divisi Propam Polri. Kepolisian menyatakan permintaan maaf atas terjadinya intimidasi. Redaksi CNN Indonesia menyambut baik respons cepat Polri ini, termasuk dalam bentuk pengusutan lapangan, mengakui dan meminta maaf atas pelanggaran anggotanya.
Polri juga menyatakan komitmen akan bersikap terbuka selama tindak disiplin terhadap anggota yang melanggar diproses hingga penuntasannya.
Dalam peristiwa itu dua wartawan, masing-masing bekerja untuk CNNIndonesia.com dan 20Detik (detikcom), diminta menyerahkan gawai dan kemudian isinya termasuk hasil wawancara narasumber, foto dan video dihapus paksa oleh tiga orang polisi.
(tim/isn)