Pj Gubernur Sulbar soal Guru Jarang ke Sekolah: Hanya Ada 11 Siswa
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Saluang setelah viral dua siswanya mengadu ke Presiden Joko Widodo, karena gurunya jarang masuk sekolah.
Pj Gubernur meminta Pemerintah Kabupaten Mamasa mengevaluasi SDN 010 Saluang, karena di sekolah tersebut hanya terdapat 11 orang yang aktif.
"Yang aktif siswanya hanya ada 11 orang, sekolahnya tidak memadai makanya harus digabungkan dengan sekolah terdekat. Sebagaimana ketentuan pendirian sekolah harusnya terdapat 60 siswa," kata Akmal dalam keterangannya, Senin (18/7).
Pilihan untuk memindahkan siswa ke sekolah yang lainnya kata Akmal harusnya dibarengi dengan fasilitas dari pemerintah. Sekolah yang terdekat berjarak tiga kilometer.
"Ya itu tugasnya dari pemerintah. Apakah kendaraan yang jelas ada solusi, itu tanggung jawab dari pemerintah," ujarnya..
Akmal juga akan mempertimbangkan perbaikan akses jalan menuju SDN Saluang yang rusak. Jalan menuju sekolah tersebut kata Akmal merupakan jalan strategis provinsi.
"Nanti kita lihat dulu anggarannya, agar mobilitas lebih baik di sana," imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menuntut pendidikan layak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mereka mengadu ke Jokowi karena guru di sekolahnya jarang masuk mengajar.
Para siswa itu membuat poster aduan hingga viral. Dalam unggahan foto yang beredar, terlihat dua murid yang masing-masing memegang poster bertuliskan tentang pengaduan mereka kepada Presiden Jokowi
"Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," demikian bunyi tulisan dalam salah poster yang dibentangkan salah satu murid, seperti dikutip dari Detik.
"Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah," demikian tertulis dalam poster lainnya.