Fakta-Fakta Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 07:31 WIB
Berikut ini fakta-fakta mengenai kecelakaan maut truk Pertamina yang menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Alternatif Cibubur Bekasi, pada Senin (18/7).
Ilustrasi kecelakaan truk (Istockphoto/ Mykola Komarovskyy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Truk tangki Pertamina menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Alternatif Cibubur Bekasi, pada Senin (18/7).

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 15.50 WIB saat truk melaju dari arah Cibubur ke Cileungsi. Sejumlah korban tewas dan luka-luka akibat insiden tersebut.

Berikut fakta-fakta mengenai kecelakaan maut truk Pertamina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tabrak 2 Mobil dan 10 Motor

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan kecelakaan truk Pertamina melibatkan setidaknya dua mobil dan sepuluh sepeda motor.

"Di situ adalah terlihat kendaraan roda empat dua, dan roda dua ada sepuluh," kata Latif kepada wartawan.

Latif mengungkapkan truk tangki tersebut membawa muatan bahan bakar saat kecelakaan terjadi. Polisi pun mengosongkan tangki untuk melakukan evakuasi.

"Kita akan koordinasi dengan Pertamina untuk mengosongkan untuk melakukan evakuasi dengan alat berat. Pihak Pertamina sudah kita hubungi," kata Latif kepada wartawan.

Diduga Akibat Rem Blong

Kecelakaan truk tangki Pertamina diduga akibat rem blong saat berada di pemberhentian lampu lalu lintas.

"Dugaan sementara melalui petugas kepolisian adanya rem blong," kata Jurnalis Transmedia Efrizal di lokasi, dikutip dari siaran CNN Indonesia TV

Berdasarkan hasil pengecekan sementara, polisi menyebut tak menemukan bekas rem di lokasi kecelakaan. Latif mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem," kata Latif.

10 Orang Tewas, 5 Luka-Luka

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut truk tangki Pertamina. Data ini merupakan versi terbaru usai sebelumnya sempat dilaporkan 11 orang tewas dalam insiden itu.

"Setelah kami sisir di beberapa rumah sakit mulai dari Mitra Keluarga, Permata Cibubur, terakhir di RS Polri, ini korban meninggal dunia ada 10," kata Aan.

Selain itu, Aan juga menyebutkan lima orang terluka akibat kecelakaan tersebut. Para korban luka saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Korban luka ada lima. Kalau dilihat dari lukanya, rata-rata luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh," ucap Aan.

Prajurit TNI AL Jadi Korban Tewas

Kecelakaan truk tangki Pertamina diketahui menelan banyak korban, salah satunya Prajurit TNI AL Pelda Suparno.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan prajurit TNI AL itu merupakan Staf Umum Personel Markas Besar AL (Spersal Mabesal). Laksamana mengatakan istri dari personel itu pun diduga menjadi korban tewas.

"Betul [meninggal dunia]. Suaminya meninggal atas nama Suparno, istrinya sedang dicari, tapi di situ ada kantong mayat masih menunggu tim dari kepolisian untuk membukanya," kata Julius Widjojono.

Jenazah Dibawa ke RS Polri Kramat Jati

Jenazah sembilan korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak rumah sakit mengaku menerima sembilan jenazah namun belum bisa menjelaskan identitas jenazah tersebut.

"Sementara ini yang kami terima ada sembilan jenazah," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Arif Wahyono.

Arif menyampaikan beberapa pihak keluarga korban telah tiba di RS Polri Kramat Jati, termasuk keluarga dari prajurit marinir TNI AL Pelda Suparno.

Pertamina Janji Tanggung Jawab

PT Pertamina Patra Niaga berjanji akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan sekitar 10 korban jiwa tersebut.

"PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang terjadi dan mengupayakan penanganan maksimal pada seluruh korban," ungkap Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional JBB Eko Kristiawan melalui keterangan resmi.

Pertamina Patra Niaga pun menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban.

"Saat ini sedang dilakukan penanganan terhadap korban. Penyebab kecelakaan sedang diinvestigasi bekerjasama dengan aparat yang berwajib," imbuh Eko.

(blq/isn)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER