Eks Pentolan FPI Rizieq Shihab mengungkap alasan mengapa tidak mengumumkan pembebasan bersyarat sejak jauh hari.
Rizieq mengaku sengaja tidak mengumbar jadwal pembebasan bersyarat karena bisa dibatalkan jika dianggap melakukan pelanggaran.
"Sedikit salah, pembebasan bersyarat kita bisa batal, maka itu betul-betul kita jaga sedemikian rupa," kata Rizieq saat konferensi pers, Rabu (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan banyak prosedur yang mesti dijalani untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Oleh karenanya, proses itu perlu dijaga agar tidak terjadi kesalahan.
Menurutnya, jika sebelum pembebasan bersyarat terjadi pelanggaran, ia terancam akan menjalani kembali masa tahanan tanpa mendapat remisi.
"Saya harus melanjutkan lagi ditahan satu tahun tanpa remisi, karena itu tolong dimaklumi, kenapa ketua dari pengacara dan advokat begitu hati hati dalam memberi informasi soal pembebasan bersyarat," kata Rizieq.
Sebelum bebas bersyarat pada hari ini, Rizieq mengaku sudah menyelesaikan seluruh administrasi yang diperlukan sejak Selasa kemarin (20/7). Lalu pada Rabu pagi, ia dijemput untuk dibawa ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
"Tadi pagi setelah salat Subuh langsung dijemput dibawa ke Rutan Cipinang dan di sana kita menyelesaikan semua administrasi juga dan semua lancar," ucapnya.
Rizieq Shihab mendekam di balik jeruji besi setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyebaran kabar bohong hasil tes swab virus corona (Covid-19) di RS Ummi, Bogor.
Awalnya, Rizieq sempat divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur terkait kasus tersebut. Namun, Mahkamah Agung (MA) memotongnya jadi dua tahun.
Koordinator Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham Rika Aprianti memastikan Rizieq telah bebas bersyarat dari penjara pada Rabu (20/7) pukul 06.45 WIB pagi tadi.
(yoa/bmw)