BMKG Jelaskan Soal 2 Gempa Beruntun di Laut Flores Hari Ini
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa yang terjadi Sabtu (23/7) merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Daryono mengatakan kedua gempa terjadi pada pukul 13.09 wib dan 14.35 wib dengan magnitudo (update) M5,4 dan M5,4.
"Episenter gempa pertama terletak pada koordinat 7,65° LS - 122,43° BT tepatnya di Laut Flores dengan kedalaman 11 km. Sementara Gempa kedua episenter terletak pada koordinat 7,57° LS - 122,45° BT juga berpusat di Laut Flores dengan kedalaman 12 km," katanya dalam siaran pers.
Jarak episenter gempa pertama dan kedua terpaut relatif berdekatan, yaitu hanya sekitar 4,2 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
"Menariknya kedua gempa ini memiliki perbedaan mekanisme sumber. Jika gempa yang pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) tetapi gempa yang kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.
Ia menjelaskan jika melihat mekanismenya yang berbeda antara kedua gempa, tampak kedua gempa memiliki beda sumber (source), sehingga ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis (static triggering) dari gempa yang bertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam.
Kendati, jika melihat lokasi episenternya, kedua gempa ini tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara dari sumber gempa yang sudah banyak dikenal oleh para ahli kebumian ini.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Kalaotoa di Kep. Selayar, Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba dalam skala intensitas III MMI dimana getaran dirasakan warga seakan akan truk berlalu. Beberapa warga sembat lari berhamburan keluar rumah saking terkejut karena guncangan terjadi secara tiba-tiba," jelasnya.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya yang relatif kecil dan belum mampu menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat menimbulkan gangguan kolom air laut (tsunami).
"Hingga pukul 03.58 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,0 pada pukul 15.19 wib," imbuhnya.
Daryono mengatakan kedua kejadian gempa yang terjadi siang ini episenternya terletak pada zona gempa Laut Flores dan susulannya yang terjadi pada 14 Desember 2021 pukul 10.20 wib silam.
"Saat itu kita dikejutkan dengan peristiwa gempa besar (major earthquake) dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Laut Flores dan sekitarnya serta memicu tsunami kecil. Sumber gempa ini belum terpetakan secara detil hingga sekarang," ujarnya.