KSAD Dudung Perintahkan Pangdam Buru Kopda Muslimin

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2022 20:21 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Arsip Dispenad)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mencari keberadaan Kopda Muslimin yang diduga terlibat penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari di Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

"Ini masih dalam proses pencarian, dan saya sudah perintahkan Pangdam (IV/Diponegoro) koordinasi dengan Kapolda, agar segera," kata Dudung dalam konferensi pers, di Semarang, Senin (25/7).

Dalam kesempatan itu, ia mengaku juga telah berkoordinasi dengan Danpuspom hingga Asintel untuk mencari keberadaan Kopda M.

Ia menyatakan pihaknya akan menghukum Muslimin seberat-beratnya jika terbukti bersalah dalam kasus itu.

"Saya datangkan Danpuspom, Asintel di sini, mungkin yang bersangkutan tidak berada lagi di Jawa Tengah, bisa di tempat lain, sehingga segera untuk dilakukan pencarian secara cepat, dan kita transparan," katanya.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi sebelumnya mengatakan anggota TNI, Kopda Muslimin membayar Rp120 juta ke komplotan eksekutor yang menembak istrinya, Rina Wulandari.

Ia menjelaskan Muslimin memberi uang tersebuyt kepada para eksekutor saat menunggu istrinya Rina Wulandari di rumah sakit usai kejadian penembakan.

"Di rumah sakit, suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor, untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar, di mini market, 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp120 juta sebagai kompensasi," kata Luthfi dalam konferensi pers

Luthfi mengatakan tindakan Muslimin yang memerintahkan orang untuk menembak istrinya dilatarbelakangi hubungan asmara.

"Motifnya punya pacar lagi. Jadi ada 8 saksi yang kita periksa. Di antaranya saksi w, itu pacarnya," kata Luthfi.

Menurut Luthfi, setelah memerintahkan sejumlah orang untuk menembak istrinya, Muslimin kemudian mengajak W untuk lari, namun W tidak mau.

"Jadi pacarnya W itu sudah kita lakukan pengamanan. Bahwa dia sempet lari, jadi yang bersangkutan (Muslimin) lari setelah melakukan kegiatan ini, tetapi pacarnya tidak mau. Jadi motifnya itu," katanya.

Dalam kasus itu, ia mengatakan pihaknya sudah menangkap lima orang pelaku yang diduga terlibat.

(yoa/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK