Polisi Ancam Angkut Motor Parkir Liar di Citayam Fashion Week

Polisi mengancam akan mengangkut sepeda motor yang parkir liar di sekitar lokasi Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Sebab, parkir liar sepeda motor ini berdampak pada kemacetan di sekitar lokasi. Khususnya, di saat jam pulang kantor.

"Masyarakat (yang) parkir sembarangan yang naruh motornya di jalur pejalan kaki. Kami sudah imbau untuk segera dipindahkan, kalau tidak akan kami angkut," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Senin (25/7).

Kepolisian bahkan sempat memblokade zebra cross yang biasanya digunakan warga untuk catwalk. Blokade ini dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB hingga 19.00 WIB.

Lihat Juga : Komisi X Minta Kemenkumham Tangguhkan Pendaftaran Citayam Fashion Week

Komarudin menerangkan langkah itu diambil lantaran kepadatan kendaraan sudah terlalu menumpuk, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengurainya.

"Jadi tadi karena terlalu ramai berbarengan dengan jam pulang kantor, makanya di situ kita normalisasi kepadatan aktivitas itu, mereka itu bukan hanya yang catwalk tapi yang dokumentasi, yang foto, sudah masuk ke jalan makanya tidak bisa dilalui," tuturnya.

Lebih lanjut, Komarudin mengimbau agar kegiatan Citayam Fashion Week bisa dilakukan secara tertib dan tidak menganggu aktivitas masyarakat lain. Ia mengingatkan ruang di kawasan itu merupakan fasilitas publik.

"Artinya itu kan fasilitas untuk penyeberang, kalau mereka bolak balik kayak gitu kan mengganggu. Kebetulan tadi bukan hanya yang lenggak-lenggok tapi pengunjung juga tumpah ruah ke jalan sudah menutup," ucap Komarudin.

Sebelumnya, Komarudin menyampaikan polisi tengah mendalami dugaan pungutan liar (pungli) di Citayam Fashion Week. Dugaan pungli ini terkait penggunaan trotoar jalan yang dijadikan tempat parkir liar di sekitar lokasi.

Lihat Juga : Wagub DKI Usul Citayam Fashion Week Pindah Monas Atau Lapangan Banteng

Citayam Fashion Week merupakan fenomena anak muda yang memanfaatkan zebra cross untuk unjuk busana laiknya model melakukan catwalk.

Fenomena ini disebabkan banyak anak muda dari daerah penyangga Jakarta seperti Bojong Gede, Depok, Bekasi, Tangerang dan Citayam datang dan berkumpul di Dukuh Atas.