Pemilik PT Tiger Wong Entertainment, Baim Wong dan Indigo Aditya Nugroho dinilai aji mumpung mendaftarkan istilah Citayam Fashion Week sebagai merek ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM.
Baim Wong dan Indigo telah mendaftarkan Citayam Fashion Week menjadi merek pada 21 Juli lalu. Saat ini proses masuk dalam tahap penilaian pihak DJKI Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah ini merupakan tindakan aji mumpung? Sangat dimungkinkan, dikarenakan berdasarkan data yang ada di pangkalan data Kekayaan Intelektual dari Ditjen KI, selama ini belum ada merek 'Citayam Fashion Week' yang telah didaftarkan di Indonesia," ujar Dosen Hukum Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Indonesia Henny Marlyna kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/7) malam.
Henny berpendapat Baim Wong maupun Indigo juga diduga tak beriktikad baik dengan mendaftarkan istilah Citayam Fashion Week ke DJKI Kemenkumham. Menurutnya, baik Baim maupun Indigo bukan pihak yang menciptakan istilah tersebut.
"Tindakan PT Tiger Wong Entertainment dan Indigo Aditya Nugroho yang mendaftarkan istilah 'Citayam Fashion Week' sebagai merek yang bukan dikreasikan oleh mereka sendiri dapat diduga didaftarkan dengan iktikad tidak baik," ujarnya,
Berdasarkan Pasal 21 ayat (3) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, dijelaskan bahwa "Permohonan ditolak jika diajukan oleh pemohon yang beriktikad tidak baik."
Pemohon yang dimaksud adalah pemohon yang patut diduga dalam mendaftarkan mereknya memiliki niat untuk meniru, menjiplak, atau mengikuti merek pihak lain demi kepentingan usahanya menimbulkan kondisi persaingan usaha tak sehat, mengecoh, atau menyesatkan konsumen.
Sementara Advokat & Konsultan HAKI Donny A. Sheyoputra menilai siapapun yang tak terlibat dalam inisiasi Citayam Fashion Week tetapi melakukan permohonan pendaftaran terhadap merek tersebut tidak beriktikad baik.
Donny menyebut mereka yang tiba-tiba mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai merek hanya ingin membonceng kegiatan tersebut.
"Itu beriktikad tidak baik. Artinya dia mencoba mengambil manfaat dari apa sebenarnya dibangun atau dibentuk oleh orang lain," kata Donny kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/7) malam.
Lihat Juga : |
Sistem pendaftaran merek di Indonesia menganut asas first to file. Artinya, siapa yang mendaftarkan merek lebih dahulu, maka ia yang memiliki kemungkinan menjadi pemegang merek tersebut.
Henny menjelaskan orang yang mengajukan permohonan pendaftaran merek terlebih dahulu adalah orang yang kemungkinan akan memperoleh hak atas merek tersebut.
"Sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 20 dan 21 UU Merek dan Indikasi Geografis, tentang merek yang tidak dapat didaftar atau ditolak," ujar Henny.
Di sisi lain, Donny menilai asas ini kerap dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang memiliki kesadaran, pengetahuan, hingga biaya mengambil kesempatan untuk mendaftarkan merek milik orang lain.
"Asas first to file itu banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang melihat celah. Ada merek belum terdaftar, pemilik mereknya enggak punya kesadaran, dia mendahului. Banyak pihak yang menyalahgunakan posisi itu," kata Donny.
Donny menyarankan Baim Wong maupun Indigo yang mendaftarkan merek Citayam Fashion Week menarik kembali permohonan pendaftaran tersebut.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya memfasilitasi anak-anak 'SCBD' yang menjadi pihak pencetus istilah Citayam Fashion Week mendaftarkan mereknya.
Donny pun menawarkan diri untuk membantu mendaftarkan Citayam Fashion Week apabila Bonge dan kawan-kawannya ingin memperoleh hak atas merek tersebut.
"Cuma karena mereka tidak berpendidikan tinggi, mereka mungkin juga tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum. Apalagi memiliki biaya untuk mendaftarkan merek, gak bisa menyewa jasa konsultan, saya tawarkan diri saya," ujarnya.
Baim Wong sendiri mengklaim pendaftaran merek "Citayam Fashion Week" (CFW) di Dirjen HAKI bukan untuk kepentingan pribadi.
Dalam pernyataan di media sosial, Senin (25/7), ia mengklaim bahwa agendanya tersebut adalah bentuk kepeduliannya terhadap kepentingan seluruh Indonesia.
"Semua itu saya lakukan bukan untuk kepentingan pribadi. Tujuan besarnya lebih untuk kalian, lebih untuk Indonesia, saya peduli dengan negara saya, sebisa mungkin saya melakukan yang menurut saya bisa saya lakukan," kata Baim.
Baim juga akhirnya melepas pendaftaran merek Citayam Fashion Week setelah menuai kritik dari publik.
"Saya akan melepas, nggak mau mempertahankan. Kalaupun nanti ada yang bisa saya bantu ketika Citayam Fashion Week apa pun itu PT Tiger Wong Entertainment bantu," ucap Baim di kanal Youtubenya.
Sebagai informasi, Citayam Fashion Week menjadi fenomena yang viral di media sosial dan mendapat sorotan masyarakat.
Kegiatan tersebut berawal dari anak muda asal Bojong Gede, Depok, Bekasi, Tangerang, hingga Citayam datang dan berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.
Mereka datang dengan memakai outfit beragam. Akhirnya, Bonge, Roy, hingga beberapa lainnya menggelar adu outfit setiap akhir pekan di zebra cross Dukuh Atas.
(pop/fra)