Odong-odong berpenumpang anak-anak tertabrak kereta api di perlintasan Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Kecelakaan maut itu dilaporkan menewaskan sembilan orang.
Menurut kesaksian warga sekitar, peristiwa nahas itu terjadi Selasa (26/7) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Warga sempat mendengar suara benturan keras yang mengagetkan. Seketika masyarakat berkumpul di lokasi kejadian untuk mengevakuasi para penumpang odong-odong.
"Waktu itu saya sempat nyelametin sekitar lima orang, yang meninggal sekitar sembilan orang," kata warga sekitar, Ari Maulana di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban selamat dibawa ke Puskesmas Pematang yang dekat dengan lokasi kejadian. Sedangkan sopir odong-odong yang mengalami luka dibawa ke kantor desa dan diberi pengobatan oleh warga.
"Muatannya penuh, mungkin ada belasan penumpangnya," terangnya.
Menurut warga, di perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu memang kerap terjadi kecelakaan lantaran tidak ada peringatan saat kereta api melintas. Sebelum odong-odong, angkutan umum juga pernah ditabrak kereta api.
"Enggak ada lembaga palang pintu, dari dulu sudah sering terjadi kecelakaan," ujar warga lainnya, Sukma, di lokasi.
Sukma bercerita odong-odong itu ditabrak kereta api yang berangkat dari arah Kota Serang menuju Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Odong-odong merupakan milik warga Kampung Cibetik, Desa Silebu, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Serang, Banten.
"Kereta dari arah Serang menuju Rangkasbitung. Odong-odong punya orang Cibetik," jelasnya.