Alasan Isu Pembunuhan Brigadir J di Magelang Terpatahkan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan alasan mengapa isu dugaan pembunuhan Brigadir J terjadi saat perjalanan Magelang ke Jakarta terpatahkan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut ada momen canda tawa antar ajudan atau aide-de-camp (ADC) Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy yang membuat isu itu patah.
Anam mengatakan momen itu terjadi di Jakarta, sebelum peristiwa penembakan pada Jumat (8/7).
"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Selatan, Rabu (27/7).
Anam mengungkapkan dalam momen itu juga terdapat Brigadir J. Oleh sebab itu, menurutnya dugaan Brigadir J tewas saat perjalanan Magelang-Jakarta itu salah.
"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah, itu salah," ungkapnya.
Dugaan Brigadir J tewas di perjalanan Magelang hingga Jakarta sebelumnya diungkapkan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin mengatakan dugaan itu didasari pada keadaan bahwa pada Jumat pukul 10.00, Brigadir J masih memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia masih mengawal atasan di Magelang. Namun, pukul 17.00, Brigadir J sudah tak merespons panggilan keluarga.
Pihak keluarga Brigadir J pun meminta polisi menyita CCTV yang merekam perjalanan dari Magelang hingga Jakarta.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan polisi telah menemukan kamera CCTV sepanjang jalan dari Magelang, Jawa Tengah, hingga rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Polisi akan menjadikan rekaman CCTV itu sebagai bukti untuk mengungkap kasus penembakan Brigadir J yang diduga tewas di rumah Sambo.
"CCTV sepanjang jalan dari Magelang sampai dengan TKP sini, itu juga sudah ditemukan penyidik," kata Dedi saat ditemui di kediaman Sambo, Sabtu (23/7).
(yla/gil)