Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim semua video CCTV yang diberikan oleh Siber Bareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri terkait penembakan Brigadir J tidak ada yang diedit.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut ada 20 video CCTV dari 27 titik perjalanan rombongan Brigadir J dan rombongan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo dari Malang sampai ke Jakarta.
"Video itu dijelaskan secara scientific. Satu apakah video itu kalau bahasa umumnya, apakah ada editing atau tidak. Tadi dijelaskan enggak ada, secara scientific. Enggak ada, secara scientific," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anam menyebut 20 video itu mengungkapkan beberapa fakta. Pertama, Brigadir J masih dalam keadaan hidup saat sampai di kediaman Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Sampai di Duren Tiga dia masih hidup. Dan rombongan yang lain dan semuanya sehat tidak kurang dari satu apapun," kata Anam di Kantor Komnas HAM.
Anam menyebut dalam video tersebut, Brigadir J terlihat masih hidup dan bercengkerama bersama keluarga eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, termasuk Istri Sambo yakni Putri Chandrawathi.
"Yang paling penting dari video ini, di area Duren Tiga video memperlihatkan ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu ada rombongan baru pulang dari Magelang. Di situ terlihat Bu Putri, ada Almarhum brigadir J," kata dia.
Fakta kedua yang terlihat dalam video itu, kata Anam Brigadir J, istrinya Sambo yakni Putri Chandrawathi dan Bharada E melakukan PCR bersama di rumah.
Anam tidak menyebut secara detail rumah siapa. Namun, Anam menegaskan lokasinya di Duren Tiga dan bukan tempat peristiwa baku tembak terjadi atau di rumah dinas Sambo.
"Termasuk teman-teman yang banyak nanya apakah di video itu ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR. Dalam video itu dengan ada jamnya ada prosesi PCR. Siapa saja yang di PCR? Semua termasuk almarhum Josua," kata Anam.
Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan alasan mengapa isu dugaan pembunuhan Brigadir J terjadi saat perjalanan Magelang ke Jakarta terpatahkan.
Anam menyebut ada momen canda tawa antar ajudan atau aide-de-camp (ADC) Kadiv propam nonaktif Polri Irjen Ferdy yang membuat isu itu patah. Anam mengatakan momen itu terjadi di Jakarta, sebelum peristiwa penembakan pada Jumat (8/7).
"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam.