Perempuan inisial R yang merupakan pacar gelap Kopda Muslimin ditinggal sendirian di Wonosobo usai menolak cinta dari prajurit TNI berpangkat kopral dua itu.
Hal tersebut diungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar berdasarkan kesaksian R hasil pemeriksaan yang dilakukan tim gabungan Polri dan TNI.
Hati Kopda Muslimin kala itu hancur karena ditolak R untuk hidup bersama. Penolakan disampaikan R, usai terbongkar kasus penembakan istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolrestabes bercerita Kopda Muslimin yang sedang menunggu istrinya dirawat di RS pada Senin (18/7) malam, tiba-tiba melarikan diri. Ia kabur meninggalkan istri dan anaknya untuk kemudian menemui pacarnya R, warga Semarang.
Selanjutnya dari Semarang Kopda Muslimin dan R pergi ke daerah dataran tinggi, Wonosobo.
"Saat ia kabur dari Rumah Sakit, M ini menghubungi R pacarnya minta dijemput di daerah Papandayan. R pun datang bawa motor, terus keduanya pergi ke Wonosobo," kata Irwan.
Sesampainya di Wonosobo, Kopda Muslimin menceritakan pelarian dirinya karena baru saja meminta orang untuk menembak istrinya sendiri, Rina Wulandari, di depan rumah.
Untuk itu, Kopda Muslimin ingin mengajak R untuk hidup bersama di Wonosobo, sesuai apa yang pernah disampaikan R kepadanya.
Tanpa diduga, keinginan tersebut langsung ditolak oleh sang pacar sehingga membuat Muslimin berang dan seketika meninggalkan R di Wonosobo sendirian.
"Yang ironis, R menolak dan tak mau terlihat, akhirnya M berang dan pergi bawa motor R dan meninggalkan R sendirian di Wonosobo saat itu", terang Irwan.
Seperti diketahui, Kopda Muslimin menggunakan jasa pembunuh bayaran untuk menembak istrinya pada Senin (18/7) lalu. Muslimin memberikan imbalan 120 juta rupiah kepada pelaku yang berjumlah 4 orang.
Para tersangka adalah orang-orang yang disewa Kopda M untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri, namun gagal melaksanakan tugasnya.
Keempat orang pembunuh bayaran ini sudah ditangkap, namun Kopda Muslimin yang sempat dinyatakan buron, belakangan ditemukan tewas di rumahnya sendiri, Kendal, Jawa Tengah.
Kopda Muslimin diduga meninggal karena keracunan berdasarkan hasil autopsi sementara.
(dmr)