Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra buka suara soal sikapnya yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden. Sikapnya ini berbeda dengan sikap partainya PSI yang menolak mendukung Anies.
"Pertama, kan karena memang saya melihat Pak Anies bisa kerja," kata Surya saat dihubungi, Jumat (29/7).
Surya menegaskan pernyataan itu berdasarkan fakta dan pengalamannya berinteraksi dengan Anies. Ia menceritakan pengalamannya saat masih menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN era Joko Widodo dan berinteraksi dengan Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Surya, dari pengalamannya itu, terlihat bahwa Anies memiliki sejumlah terobosan yang berharga, terutama dalam bidang pertanahan.
"Saya keliling ke 32 provinsi, dua tahun jadi Wamen dan 130 kabupaten/kota berinteraksi dengan kepala daerah," jelas Surya.
"Pak Anies cukup menonjol, dari sisi kerjaannya, paling tidak dari sisi agraria dan tata ruang yang saya jalankan," ujar dia menambahkan.
Surya mengaku sempat berbicara dengan mantan Sekretaris Dewan Pembina PSI, Sunny Tanuwidajaja soal sosok Anies. Seperti diketahui, Sunny juga dikabarkan mendukung sosok Anies. Namun demikian, sikapnya mendukung Anies bukan karena pengaruh dari Sunny.
"Memang kita ada komunikasi, tapi ini pilihan sendiri dan saya kira penting untuk melihat capres tidak cuma sentimen, tapi fakta bagaimana mereka bekerja dan sejauh ini supaya ada kombinasi yang pas," jelasnya.
Menurut Surya memilih seorang pemimpin tidak bisa sekadar karena sentimen. Menurutnya dukungan ke sosok tertentu sebagai calon presiden harus didasari fakta-fakta yang ada.
"Enggak cukup kalau hanya dari sentimen, asal bukan yang ini atau dukung yang itu, tapi apa? Dasar faktanya apa mengapa mendukung capres warga negara sebagai capres," jelas Surya.
"Saya berharap dengan dukungan terbuka, dengan argumen, dengan fakta-fakta, ada jawaban dari yang lain kalau memang ada capres lain. Ini loh yang ingin kita perbaiki," kata dia.
Surya Tjandra mengaku sudah membicarakan sikapnya ke Sekretaris Dewan Pembina PSI yang juga Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni. Menurut Surya dalam pembicaraan tersebut Antoni tidak mempermasalahkan sikapnya tersebut.
"Sempat ngobrol dengan beberapa teman, termasuk Wakil Menteri, Pak Toni. Ya, itu kan keputusan pribadi ya, jadi saya lakukan apa yang menurut saya benar," kata Surya.
Surya mengatakan tidak akan mengajak koleganya di PSI untuk mengikuti sikapnya mendukung Anies. Diketahui, sikap resmi PSI adalah menolak mendukung Anies. Menurut Surya keputusan untuk mendukung Anies diserahkan ke pribadi masing-masing. Ia meyakini PSI merupakan partai terbuka yang menghargai setiap pendapat anggotanya.
Surya mengatakan setelah ia mengutarakan sikapnya, sampai saat ini belum ada yang bicara terang-terangan kepadanya untuk ikut mendukung Anies.
Lebih lanjut, Surya mengatakan bahwa dirinya sampai saat ini masih menjadi kader PSI. Ia pun menyerahkan keputusan ke DPP apabila sikapnya mendukung Anies memiliki konsekuensi terhadap dirinya di partai.
"Mungkin akan ada proses tabayyun di internal, karena posisi saya sekarang, saya serahkan saja kepada DPP lah apapun keputusannya saya akan hormati dan berharap yang terbaik. Ini akan mendewasakan kita semua," ujarnya.
Sebelumnya, petinggi PSI Grace Natalie menyatakan partainya tidak akan mendukung Anies Baswedan jika maju di Pilpres 2024. Dia mengatakan PSI hanya mendukung sosok yang antikorupsi.
"Sudah sangat jelas, PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," kata politikus yang juga petinggi PSI Grace Natalie seperti dikutip di akun Twitter, DPP PSI.