Komnas HAM Pegang Bukti PCR Istri Sambo, Bharada E, dan Brigadir J

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim punya bukti hasil tes PCR yang dilakukan Brigadir J, Bharada E, dan Putri Chandrawathi yang merupakan istri Irjen Ferdy Sambo.

Sementara itu, petugas yang melakukan tes PCR terhadap Brigadir J, Bharada E, dan Putri mangkir dari panggilan Komnas HAM pada Senin (1/8).

"Memang kami mendapatkan hasil PCR walaupun petugas PCR-nya pada kesempatan tadi belum sempat untuk datang," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).

Anam menyebut petugas PCR yang dijadwalkan diperiksa Komnas HAM bukan dari kepolisian, melainkan pihak swasta. Karena itu, Komnas HAM bisa memaklumi ketidakhadiran petugas PCR itu.

"Kami hubungi memang dia swasta, bukan anggota kepolisian. Sehingga prosesnya harus lebih bisa berkomunikasi. Itu yang tadi tidak datang," ucapnya.

Menurut Anam, bukti hasil PCR itu penting untuk melengkapi rangkaian peristiwa sebelum penembakan terhadap Brigadir J terjadi.

"Yang pasti membuktikan semua skuen sekuen yang ada dalam konstruksi peristiwa, konstruksi peristiwa dalam kasus ini salah satunya muncul juga terkait ada tidaknya PCR," jelas dia.

Komnas HAM mengatakan sebelum kejadian penembakan, Brigadir J, Bharada E dan istri Sambo melakukan tes PCR bersama. Tes itu mereka lakukan setelah melakukan perjalanan dari Magelang ke Jakarta menggunakan mobil.

Sementara itu, Sambo diketahui pulang terpisah menggunakan pesawat. Ia disebut sedang melakukan tes PCR saat kejadian penembakan terjadi. Namun, belum diketahui secara pasti lokasi PCR Sambo.

Adapun Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E. Menurut polisi, penembakan itu bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.