Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah jenama 'Rumah Sakit Umum Daerah' (RSUD) menjadi 'Rumah Sehat untuk Jakarta'. Menurut Anies perubahan jenama ini juga harus diikuti dengan kegiatan di dalam fasilitas tersebut.
Anies menginginkan nantinya rumah sehat lebih mengedepankan kegiatan promotif dan preventif.
"Rumah sehat ini harus kemudian secara serius memberikan porsi yang cukup untuk kegiatan preventif dan promotif di fasilitasnya," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anies perubahan jenama ini harus diiringi dengan transformasi internal fasilitas kesehatan. Hal ini agar mereka tidak sekadar menyiapkan fasilitas yang mengarah ke pengobatan, kuratif, dan rehabilitatif.
"Kami berharap pada seluruh jajaran pengelola rumah sehat di Jakarta untuk segera melakukan transformasi, sehingga benar-benar ini menjadi sebuah tempat yang memberikan hospitality. Hospitality itu adalah keramahan, kenyamanan, kepuasan," jelas dia.
Anies mengatakan pihaknya akan mensosialisasikan perubahan jenama ini secara masif. Ia berharap cara pandang masyarakat juga lama-lama akan berubah terkait jenama ini.
"Kami berharap masyarakat pun akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda daripada memandang rumah sakit," ujar Anies.
"Lalu percakapan di rumah pun, bicaranya tentang sehat bukan tentang sakit. Karena alam bawah sadar kita, kemudian menggarisbawahi terus kata sakit daripada kata sehat," tambahnya.