Polisi Selidiki Dugaan Penasihat Ahli Kapolri Bantu Ferdy Sambo

CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2022 05:25 WIB
Polri mendalami dugaan keterkaitan penasihat ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah, dalam merekayasa skenario kronologi awal kasus penembakan Brigadir J.
Polri mendalami dugaan keterkaitan penasihat ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah, dalam merekayasa skenario kronologi awal kasus penembakan Brigadir J. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polri menyatakan turut mendalami soal dugaan rekayasa skenario kronologi awal kasus penembakan Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Kronologi awal kasus ini disusun oleh salah satu penasihat ahli Kapolri Listyo Sigit Prabowo yakni Fahmi Alamsyah.

"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Sigit sendiri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahmi Alamsyah adalah Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik. Usai namanya terserat kasus penembakan Brigadir J, Fahmi langsung menyatakan mundur dari posisinya pada Selasa sore.

Sigit mengatakan pihaknya tentu akan menyampaikan hasil penyelidikan ini kepada publik jika ditemukan bukti keterkaitan Fahmi dengan penanganan kasus Brigadir J yang janggal.

"Tentunya, apabila kita temukan, pasti kita proses," kata Sigit.

Ferdy Sambo sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J atau Yoshua Hutabarat. Kapolri menyebut tidak ada peristiwa tembak-menembak seperti laporan awal kasus.

"Ditemukan perkembangan baru bahwa tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan. Saya ulangi, tidak ditemukan peristiwa fakta tembak-menembak," kata Kapolri dalam konferensi pers di Rupatama Mabes Polri.

Kapolri juga menyebut Irjen Ferdy Sambo memerintahkan penembakan.

"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan Saudara RE atas perintah Saudara FS," kata Kapolri.

Kepada detikcom, Fahmi Alamsyah mengaku tak ada di rumah Sambo saat dan pasca pembunuhan Brigadir J terjadi.

Namun, Fahmi mengaku memang ditelepon Ferdy Sambo dan dimintai bantuan menyusun draf press release untuk media berdasarkan yang Sambo ceritakan kepadanya terkait penembakan Brigadir Yoshua.

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022. Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologi, tapi draf rilis media," ucap Fahmi, malam ini.

Fahmi menceritakan Sambo mengetahui kematian Brigadir J terendus media lokal Jambi pada Minggu (10/7), dua hari setelah pembunuhan terjadi. Hari itu, dia pun mengaku sudah menyarankan kepada Ferdy Sambo untuk menggelar konferensi sesegera mungkin dan selambat-lambatnya pada Senin (11/7) sore.

Baca berita selengkapnya di sini.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER