Pihak Rektorat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten, telah memanggil BEM dan panitia ospek terkait dugaan menjemur mahasiswa baru (maba).
"Jujur saja secara institusi itu tidak ada praospek. Dan mereka mengaku ada kelalaian sedikit dalam pelaksanaannya," kata Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaiman, di kantornya, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rektorat juga, sambungnya, mengaku tidak mengetahui adanya agenda tersebut karena tidak meminta ijin terlebih dahulu ke pihak kampus.
Pihak rektorat juga mengaku telah menegur keras panitia beserta BEM Untirta, agar tidak melanggar peraturan yang ada selama ospek berlangsung.
"Ada argumentasi debatable dari mereka, kalau pengakuannya sudah ada SOP. Sudah kita berikan peringatan keras untuk menjaga etika kemahasiswaan dan nilai-nilai kemanusiaan," kata Fatah.
Ia membeberkan berdasarkan pengakuan BEM kepada pihaknya, kegiatan pra ospek atau technical meeting yang digelar, merupakan inisiatif dari panitia dan di luar agenda resmi kampus.
Fatah pun memperingatkan para panitia agar menjalankan semua proses pengenalan kampus sesuai koridor yang ada, dan tidak melanggar hukum.
"Presma tadi sudah menjelaskan bahwa kegiatan itu mereka yang punya inisiatif. Saya sudah jelaskan kalau mengambil inisiatif itu harus juga bisa membaca potensi resiko dan sebagainya, jangan malah memperburuk," kata dia.
Sebelumnya, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Untirta (PKKMB) atau akrab dikenal ospek di Untirta menuai kritik. Diduga terjadi perpeloncoan terhadap mahasiswa baru.
Ospek Untirta ramai diperbincangkan di media sosial (medsos). Mahasiswa baru umumnya mengeluhkan panitia Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) selaku panitia pelaksana kegiatan. Saat ospek, mahasiswa dikabarkan dijemur di lapangan hingga dehidrasi dan beberapa mahasiswa pingsan.
Keluhan juga datang dari mahasiswa soal sikap BEM yang dinilai tidak profesional. Seperti komentar di kolom Instagram (IG) resmi @untirta_official, pemilik akun @adrianncy yang menuliskan curhatan dengan tagar #PTNRASAAKMIL.
"Mahasiswa gak boleh pake aksesoris, sendirinya GDK pake aksesoris topi sama kalung. Harusnya kalau mau bikin peraturan juga harus taatin peraturannya juga dong," tulis akun Twitter @kevin_wiratama98.
Akun resmi @untirta_official memberikan komentarnya dalam kolom tersebut, yakni, "Hai Sobat Jawara! Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang sobat rasakan selama pelaksanaan pra PKKBM. Terima kasih atas saran dan kritik Sobat, akan kami sampaikan kepada @bemkbmuntirta dan kami evaluasi demi kenyamanan dan keamanan sobat Jawara.