Sidang perkara pencabulan dengan terdakwa Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Namun simpatisan anak kiai Jombang itu tak terlihat di lokasi.
Padahal sidang hari ini merupakan kali pertama Bechi hadir di ruang sidang secara langsung. Sebelumnya, ia hanya mengikuti persidangan secara daring, dari Rutan Klas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, tak ada kelompok massa pendukung Bechi yang hadir. Hanya ada ratusan personel kepolisian berjaga.
Kapolsek Sawahan, Kompol A Risky Fardian mengatakan Polrestabes Surabaya menyiagakan 253 personel untuk melakukan pengamanan pada sidang hari ini.
"Pengamanan ada 2 SSK, 1 pleton Brimob, Polsek jajaran. Total 253 personel yang diturunkan untuk pengamanan hari ini," kata Risky, Senin (15/8).
Dia mengatakan tidak ada indikasi massa simpatisan Bechi atau kelompok Shiddiqiyyah yang hadir di PN Surabaya. Meski demikian pengamanan tetap dilakukan.
"Sementara tidak ada. Pelayanan karena kasusnya jadi atensi. Bukan patokan karena banyak personelnya massa datang, tapi jadi atensi bahwa sidang ini sidang yang dinantikan seluruh masyarakat karena sudah viral," ucapnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum Bechi I Gede Pasek Suardika mengatakan tak ada massa simpatisan yang hadir di lokasi persidangan. Ia juga ingin persidangan berjalan kondusif.
"Tidak ada massa. Maka sebenarnya tidak perlu kepolisian mengerahkan banyak personel. Kami serahkan semua ke kepolisian agar sidang kondusif," kata Gede.
Istri Bechi Erlian Rinda alias Durrotun Mahsunnah yang juga hadir di PN Surabaya mengatakan tak ada massa pesantren Shiddiqiyyah yang datang memberikan dukungan kepada suaminya.
Sebagai gantinya, massa Shiddiqiyyah menggelar doa bersama di rumah ayah Bechi KH Muchtar Mu'ti, di Pesantren Majma'al Bahroid Shiddiqiyyah, Ploso Jombang.
"Kami menggelar doa bersama di Jombang. Pagi, siang, malam, mendoakan Mas Bechi agar diberi kesehatan dan memperoleh keadilan," kata Sunnah.