Ribuan Pendaki Padati Gunung Bawakaraeng Jelang HUT ke-77 RI

Sehari menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Basarnas Makassar mencatat sebanyak 1.139 pendaki telah berada di lereng hingga di puncak Gunung Bawakaraeng untuk melaksanakan upacara 17 Agustus.

Dari catatan Basarnas Makassar saat ini sejumlah tempat di sekitar Gunung Bawakaraeng telah dipadati para pendaki yang datang baik dari Makassar maupun luar Sulsel yang ingin melaksanakan Upacara 17 Agustus di puncak Gunung Bawakaraeng yang berada di ketinggian sekitar 2.845 mdpl.

"Sampai pukul 12 siang tadi, sebanyak 1.139 pendaki yang telah ada di sekitar Gunung Bawakaraeng," kata Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi, Selasa (16/8).

Ribuan pendaki tersebut di antaranya berada Lembanna sebanyak 154 orang, Lembah Ramma sebanyak 203 orang dan pos 5 Gunung Bawakaraeng ada 75 orang.

Lihat Juga : Semeru Masih Ditutup, 4 Gunung Ini Bisa Didaki Saat HUT ke-77 RI

"Yang paling banyak saat ini masih berada di puncak Gunung Bawakaraeng sekitar 707 orang, kemungkinan para pendaki akan bergerak ke puncak pada malam hari atau menjelang upacara 17 Agustus," jelasnya.

Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak inginkan, Basarnas Makassar telah mengerahkan ratusan personel SAR yang telah menempati beberapa pos telah ditentukan.

"Jumlah personel yang dilibatkan pada operasi SAR khusus ini sekitar 362 orang mulai dari lereng hingga ke puncak Gunung Bawakaraeng. Mereka akan menjaga para pendaki yang akan melaksanakan upacara 17 Agustus," ungkapnya.

Djunaidi mengimbau masyarakat yang akan melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng untuk merayakan HUT kemerdekaan Republik Indonesia agar senantiasa membawa bekal yang cukup dan membawa perlengkapan keselamatan.

"Harus memiliki camp untuk yang ingin merayakan HUT 17 Agustus di puncak Gunung Bawakaraeng," imbuhnya.

Lihat Juga : 5 Gunung Tertinggi di Indonesia, Nomor 3 dan 4 Favorit Pendaki

Selain itu, Djunaidi juga menyarankan kepada orang tua agar menjaga anaknya yang ingin mendaki di Gunung Bawakaraeng.

"Anak yang di bawah umur terutama yang belum paham tentang pendakian agar melarang anaknya untuk melakukan pendakian di atas gunung, tentu ini sangat berbahaya bagi keselamatan anak kita," pungkasnya.