Menkes Soal Cacar Monyet: You Look Ugly Definitely, But You'll Survive

CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2022 13:29 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan penyakit Monkeypox atau cacar monyet tidak bakal menyebabkan angka kematian tinggi seperti Covid-19.
Menkes Budi Gunadi Sadikin kemudian bergurau bahwa cacar monyet hanya akan membuat pasien terlihat 'jelek' lantaran gejala klinis cacar monyet menyebabkan muncul ruam dan bintik-bintik di kulit pasien Foto: cnnindonesia/KhairaUmmah
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan kepada masyarakat bahwa berdasarkan data dan penelitian terkini penyakit Monkeypox atau cacar monyet tidak bakal menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Budi juga menyebut tingkat penularan cacar monyet tidak akan setinggi pandemi virus corona (Covid-19).

Budi kemudian bergurau bahwa cacar monyet hanya akan membuat pasien terlihat 'jelek' lantaran gejala klinis cacar monyet menyebabkan muncul ruam dan bintik-bintik di kulit pasien. Kendati demikian ia mengklaim pasien cacar monyet akan sembuh sendiri dan kemungkinan besar tidak mengalami perburukan kondisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Because it's only affect your skin, basically. Yeah, you look ugly definitely, but at least you will survive," kata Budi dalam agenda Q & A 'The 3rd G20 Health Working Group' yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (22/8).

Budi melanjutkan, berdasarkan data terkini, dari 39-40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di dunia, setidaknya 12 orang yang tercatat meninggal dunia pasca terinfeksi. Dengan demikian, fatality rate atau tingkat kasus kematian cacar monyet menurutnya sangat rendah atau berkisar 0,04 hingga 0,05 persen.

Budi juga menilai kemungkinan besar kasus cacar monyet di Indonesia tidak tergolong kasus fatal lantaran temuan satu kasus yang merupakan pasien laki-laki berusia 27 tahun di DKI Jakarta itu tidak menunjukkan gejala sedang-berat.

"Mengenai perawatannya tidak usah terlalu khawatir, karena saya bilang fatality-nya rendah, masuk RS [rendah], dan meninggalnya biasanya bukan gara-gara virusnya, tapi gara-gara secondary infection yang terjadi karena infeksi di kulit," ujar Budi.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengumumkan seorang pria berusia 27 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta terkonfirmasi positif cacar monyet. Dia diduga terpapar setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.

Gejala yang dialami pria ini tergolong ringan. Hanya demam hingga munculnya ruam di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, dan area genital.

Adapun cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat lewat cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Cacar monyet telah menjadi penyakit endemik di sejumlah negara Afrika sejak tahun 1980-an. Pada Mei lalu, penyakit ini dilaporkan pertama kali di negara non-endemik, Inggris.

Sejak itu, penyakit cacar monyet telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 40 ribu kasus telah dilaporkan di 87 negara non-endemik.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER