Komnas HAM: HP Ajudan Sambo yang Ditukar Belum Ditemukan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan beberapa handphone ajudan atau aide de camp (ADC) mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ditukar setelah beberapa hari insiden penembakan Brigadir Yosua Hutabarat.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan HP tersebut tidak diketahui keberadaannya sejak 10 Juli atau dua hari setelah kejadian perkara sampai saat ini.

Lihat Juga : Dokter Autopsi Klarifikasi Isu Otak Brigadir J Pindah ke Perut

"Kemudian penghilangan dan penggantian HP seperti contoh misalnya beberapa ADC itu mereka diambil HP-nya. Tanggal 10 kira-kira jam 1 pagi mereka dikasih HP baru," kata Taufan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (22/8).

"HP pada tanggal 10 ke belakang termasuk pada hari H itu sampai sekarang belum ditemukan," imbuhnya.

Namun demikian, pihaknya menemukan jejak upaya penghambatan penyidikan atau obstruction of justice dari sejumlah HP yang telah diperiksa Komnas HAM.

Taufan membeberkan upaya itu terlihat dari jejak pesan singkat terkait pengaburan fakta lewat skenario palsu. Lalu, ada juga beberapa pesan singkat dan riwayat panggilan yang dihapus.

"Dari HP yang antara 10-19 itu ditemukan ada upaya upaya membangun skenario. Yang jawaban-jawabannya kepada atasan seperti 'siap komandan' sangat kentara," ucap dia.

Lihat Juga : Mahfud Punya Data Pembunuhan Brigadir J: Sangat Sensitif, Belum Dibuka

Taufan menilai bukti itu saja tidak cukup untuk mengungkap keseluruhan fakta terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Terutama untuk mengungkap indikasi pelanggaran HAM yakni terkait fair trial dan acces to justice.

Oleh sebab itu, dia meminta DPR untuk ikut menanyakan keberadaan HP ajudan Sambo yang ditukar. Taufan khawatir ada pihak yang terjebak lagi oleh skenario Sambo yang lain.

"Jadi mungkin ini bisa juga pada pertemuan dengan Kapolri dan Mabes bisa ditanyakan itu apakah bisa didapatkan. Karena itu sangat penting itu mendukung," ucap dia.

"Kalau enggak, nanti di saat proses persidangan kita khawatirkan sangat sangat bergantung pada keterangan. Meskipun sudah ada pengakuan terbuka sauadara FS ini bahwa dia otak pembunuhan dan otak rekayasa," imbuhnya.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM masih berlangsung. Lembaga itu sudah memeriksa semua pihak, kecuali Putri Candrawathi, istri Sambo.

Lihat Juga : Hasil Autopsi Ulang Tak Ditemukan Kuku Brigadir J Dicabut

Namun demikian, Komnas HAM menyatakan tak akan terhambat oleh itu. Secara bersamaan pihaknya juga tengah menyusun laporan dan rekomendasi terkait kasus tersebut. Nantinya, laporan itu akan dikirim kepada Presiden Joko Widodo, DPR dan pihak-pihak terkait.

Infografis Rute CCTV Tampilkan Brigadir J hingga Rumah Irjen Sambo. (CNN Indonesia/Basith Subastian)