ANALISIS

Nasib Koalisi PDIP-Nasdem, Tergantung Opsi Capres Anies atau Puan

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 13:32 WIB
Sejumlah pakar membaca peluang PIDP dan NasDem akan kembali berkoalisi di Pilpres 2024 usai Puan bertemu Surya Paloh.
PDIP dipimpin Puan Maharani bertemu Surya Paloh di Nasdem Tower. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Elite politik mulai intens menggelar pertemuan jelang gelaran Pilpres 2024. Terbaru, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani berserta jajaran PDIP menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta.

Pertemuan Puan-Paloh berlangsung selama dua jam. Puan mengatakan pertemuan itu belum sampai membicarakan kepastian tentang pembentukan koalisi di Pilpres. Namun, baru sebatas penjajakan.

Puan mengatakan NasDem dan PDIP akan menggelar pertemuan lanjutan untuk membahas peluang kerja sama dalam pemilu 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memastikan hubungan NasDem dengan PDIP tetap baik-baik saja. NasDem juga diklaim terbuka dengan semua partai untuk berkoalisi.

Safari politik yang perdana dilakukan Puan bertemu Paloh itu masih menyisakan tanya, Apakah NasDem dan PDIP punya peluang kembali berkoalisi lagi di Pilpres 2024?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat kecil kemungkinan NasDem dan PDIP bakal berkoalisi di Pilpres 2024 mendatang.

Ujang mengkalkulasi bahwa NasDem akan berkukuh untuk mengusung tiga nama bakal calon presiden hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem Juni lalu.

Rakernas itu merekomendasikan nama Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa sebagai bakal capres.

Di sisi lain, lanjut Ujang, PDIP kemungkinan memiliki calon sendiri dengan mengusung Puan. Meskipun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sampai saat ini belum mengumumkan kandidat capres yang hendak diusung partainya di Pilpres 2024.

"Tapi saya liat peluangnya kecil. Karena PDIP punya jago sendiri Puan. NasDem punya jago sendiri ada tiga nama. Ini yang buat enggak ketemu. Kecuali kalau disodorkan Anies-Puan. Itu bisa saja. Kalau yang lain berat," kata Ujang kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/8).

Tak hanya soal urusan capres, Ujang berpendapat Surya Paloh enggan mengekor parpol lain dan punya hasrat memenangkan capres yang langsung diusung NasDem di Pilpres 2024.

Karenanya, pilihan tak berkoalisi dengan PDIP sangat rasional agar NasDem tak mengekor di Pilpres. Tentunya, NasDem harus memilih jalan keluar membentuk koalisi yang dapat dipimpinnya sendiri bersama PKS dan Demokrat.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali sempat mengatakan bahwa komunikasi partainya dengan PKS dan Demokrat sudah lebih maju dibanding PDIP.

"Jadi kalau polanya seperti itu, ya NasDem lebih baik berkoalisi sendiri dengan PKS dan Demokrat. Faktor kesamaan dengan Demokrat dan PKS bisa saja buat NasDem lebih nyaman ketimbang PDIP," kata Ujang.

Di sisi lain, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai koalisi PDIP dan NasDem di Pilpres 2024 punya prospek kembali terjadi.

"Prospek keduanya berkoalisi itu memang besar persentasenya mengingat keduanya juga belum mendekati atau didekati parpol atau koalisi lainnya," kata Wasis.

Wasis juga menyinggung alasan historis bahwa NasDem dan PDIP selalu bersama sejak Pilpres 2014 lalu. Terlebih, saat itu NasDem masuk gerbong mendukung Joko Widodo sebagai presiden.

Wasis beranggapan Nasdem punya daya pikat politik dalam 'endorsement' suatu figur. Sehingga figur itu kemudian bisa naik panggung di level nasional.

"Namun demikian, tampaknya PDIP masih akan terus bersafari politik mencari rekan koalisi lain yang memungkinkan," kata Wasis.

PDIP Lepas Nasdem Kalau Calonkan Anies

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpendapat pertemuan antara Puan dan Paloh sebagai bagian penegasan ulang apakah di Pilpres 2024 NasDem bisa bersama lagi atau memilih berbeda jalan.

Adi meramal PDIP akan berpisah dengan NasDem di Pilpres 2024 kalau Anies akhirnya dipilih Paloh menjadi capres.

"Jika pun NasDem ingin pisah jalan itu persoalan lain. Keseriusan pisah jalan dari PDIP tentu saat NasDem secara resmi umumkan Anies sebagai capres mereka," kata Adi.

Adi juga berpendapat pertemuan Paloh dan Puan sekaligus ingin meredam persepsi liar yang menghadap-hadapkan PDIP dengan NasDem. Baginya, tak mungkin kedua partai bisa bertemu jika hubungannya masih tegang.

"Politik PDIP itu ke semua partai terbuka kerja sama. Kecuali ke PKS dan Demokrat haram berkoalisi," kata Adi.

(rzr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER