Ramai-ramai Anggota Komisi III DPR Minta Kapolri Usut Konsorsium 303

CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2022 16:56 WIB
Ramai anggota Komisi III DPR menyinggung dan bertanya terkait Konsorsium 303 yang diduga jadi beking judi saat rapat dengan Kapolri.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah anggota Komisi III DPR RI ramai-ramai meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut Konsorsium 303.

Bagan konsorsium yang melibatkan banyak perwira Polri itu muncul seiring pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Didik Mukrianto menyebut terdapat spekulasi liar jika Mabes Polri tidak kunjung buka suara terkait Konsorsium 303 yang diduga menjadi 'beking judi online hingga narkoba'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini bola liar itu terus bergerak sebab temuan-temuan baru seperti uang dalam jumlah besar yang ditemukan di rumah Ferdy Sambo. Meskipun dibantah Mabes Polri, namun sambungnya, Kompolnas telah memaparkan fakta terkait ditambah dengan paparan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana judi online.

"Kita tahu respons kepolisian beberapa waktu lalu juga melakukan penertiban judi online ini. Ini pun digoreng publik, niat baik, langkah baik yang dilakukan polri ini mendapat cibiran publik, kenapa bandarnya tidak ditangkap? kenapa pemain besarnya tidak disikat?" tanya Didik dalam Rapat Komisi III DPR dengan Kapolri Listyo, Rabu (24/8).

"Saya tidak ingin mengaburkan kasus Yosua, tapi ini juga fakta yang perlu mendapat perhatian kita. Mustahil kita diamkan, mustahil enggak mendapat perhatian kita," imbuhnya.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Dipo Nusantara Pua Upa pun menyinggung terkait konsorsium tersebut.

"Soal bagan Konsorsium 303, saya kira perlu diklarifikasi," kata Dipo dalam rapat tersebut.

"Karena seminggu setelah bagan beredar, ada yang baru beredar. Bagan yang baru menampilkan Kabareskrim di puncak strukturnya yang diduga setoran judi online dari Medan. Lalu ada nama Dirtipidum Bareskrim Polri, ada yang bilang itu upaya balas dendam. Tolong dijawab, kalau enggak terlibat tinggal dijelaskan," sambungnya.

Serupa pula, Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan bahkan meminta Polri mengerahkan Tim Cyber Polri untuk menangkis isu-isu liar dalam kasus pembunuhan Brigadir J, termasuk kemungkinan hubungannya dengan keberadaan Konsorsiium 303.

Arteria menilai kasus pembunuhan Brigadir J oleh atasannya Irjen Ferdy Sambo telah melebar ke beberapa isu lain. Mulai dari isu konsorsium judi online Sambo, penonaktifan Kapolri, hingga mafia tambang.

Belakangan, ada pula isu konsorsium serupa yang menyeret Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

"Coba kalau kita lihat iramanya pak, bapak mainkan itu, panggil tim media bapak, ini gerakannya terstruktur, sistematis, dan masif, tapi Polri diam, Mas Agus pake Cyber Crime, mainkan, halal itu Mas," kata Arteria dalam rapat di Komisi III DPR, Rabu (24/8).

Arteria mengaku jengkel sebab isu-isu tersebut membuat kasus pembunuhan Brigadir J mulai tak fokus. Dia pun berpesan agar Polri dapat memilah dengan cermat isu liar dalam kasus tersebut.

Sebagai informasi, seiring pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo, beredar informasi tentang Konsorsium 303 di dalam tubuh Polri yang 'melindungi' perjudian. Dalam grafis diagram pohon yang tersebar di media sosial itu Sambo berada di pucuk kepemimpinan.

(cfd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER