Sebanyak dua kapal nelayan Indonesia masih ditahan oleh aparat Papua Nugini setelah kedapatan menangkap ikan di perairan negara tersebut. Satu kapal telah kembali ke Indonesia dengan kondisi nakhoda tewas ditembak.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiono mengatakan ada tiga kapal nelayan Indonesia yang memasuki wilayah Papua Nugini untuk menangkap ikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu kapal yakni KMN. Calvin 02, kembali ke Indonesia setelah sempat ditembaki kapal patroli Papua Nugini. Nakhoda kapal bernama Sugeng meninggal dunia.
"Tidak ada yang membenarkan aparat manapun menembak yang mematikan nelayan penangkap ikan, kecuali nelayan tersebut bersenjata api," kata Gatot saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/8).
Gatot mengatakan dua kapal ditahan aparat Papua Nugini beserta nelayannya. Ia mengaku sudah melaporkan peristiwa itu kepada Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Indonesia di Papua Nugini.
"Karena sudah masalah dua negara, saya dengan unsur Pemda Merauke serta Provinsi Papua sudah melaksanakan penyidikan dan melaporkan ke Pimpinan di pusat," katanya.
Sebelumnya, seorang nelayan Indonesia bernama Sugeng menjadi korban penembakan oleh Kapal Patroli Papua Nugini.
Berdasarkan keterangan dari rekan korban bernama Damni, peristiwa tersebut bermula pada Senin (22/8) sekitar pukul 06.30 WIT, saat Kapal Motor Nelayan (KMN) Calvin 02 menarik jaring di Perairan Pulau Turi PNG.
Saat itu, diperoleh informasi dari radio terdapat kapal Patroli PNG, sehingga nahkoda Calvin 02 pun mengarahkan untuk melepas jaring yang belum terangkat. Kapal segera meninggalkan perairan PNG ke arah perairan Merauke Indonesia.
Lalu pada pukul 13.00 WIT, terlihat Kapal Patroli PNG dengan nomor lambung 401 sekitar dua mil mengejar ke arah KMN Calvin 02. Saat itu, Kapal Patroli PNG menurunkan satu speedboat jenis sea rider dengan jumlah personel 10 orang.
"Selanjutnya menuju ke arah lambung kanan KMN Calvin 02 dan menembak dengan rentetan ke arah ruang kemudi lambung kanan kapal serta berputar ke lambung kiri kapal," dikutip dari keterangan Dinas Penerangan Angkatan Laut, Rabu (24/8).
(yoa/fra)