Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan kabar di media sosial tentang penemuan kartu tanda penduduk (KTP) ganda untuk persiapan 2024 adalah hoaks.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan hal tersebut merupakan temuan tahun 2017 yang diunggah kembali oleh netizen.
"KTP palsu yang viral tahun 2017, dimunculkan kembali dengan tulisan 'Untuk persiapan 2024, satu orang 3 KTP dan NPWP'," kata Zudan melalui pesan singkat, Kamis (25/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gambar yang beredar, ada tiga KTP dan tiga NPWP. Semua dokumen itu menggunakan pas foto yang sama dan tertulis Provinsi DKI Jakarta.
Meski demikian, data dalam dokumen-dokumen itu berbeda. Dokumen-dokumen itu pun mencantumkan nama berbeda, yaitu Liu Djiu Djung, Siola Kinardi Santoso, dan Andrimianto.
Zudan menyampaikan KTP dalam unggahan itu palsu. Dia telah mengecek keabsahan KTP tersebut di database kependudukan.
Dia mengecek nomor induk kependudukan (NIK) dalam gambar KTP tersebut. Data yang keluar di database kependudukan berbeda dengan yang ditampilkan dalam gambar itu.
Zudan menjelaskan KTP semacam itu tidak bisa digunakan untuk mengakali pemenangan pemilu. Dia berkata KTP yang dapat digunakan untuk ikut pemilu hanya KTP asli.
"KTP palsu juga tidak bisa digunakan untuk memilih dalam pemilu maupun pilkada," ujar Zudan.