Kesaksian Warga Usai Detik-detik Kecelakaan Maut Truk di Bekasi

Asmawi, saksi mata kecelakaan maut truk trailer di depan SDN Kota Baru II & III di Jalan Sultan Agung, Bekasi, mengungkapkan insiden itu terjadi ketika banyak orang tua siswa sedang menunggu untuk menjemput anak-anaknya.

Ia sendiri mengaku hendak menjemput anaknya di sekolah. Ia mengatakan meninggalkan depan sekolah dan bergeser ke titik lain untuk menjemput anaknya.

Menurut Asmawi, ia meninggalkan lokasi awal sekitar 10 menit. Ketika kembali, kecelakaan maut itu pun terjadi.

"Tiap hari pada jemput anak sekolah. Termasuk saya jemput, 10 menit saya geser jemput anak saya, lalu kejadian," kata Asmawi dalam wawancara yang disiarkan CNN Indonesia TV, Rabu (31/8).

Asmawi mengungkapkan truk menabrak tiang Base Transceiver Station (BTS). Ia tak mengetahui pasti apakah truk melaju dalam kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan kecelakaan.

"Kurang tahu, tapi ada bekas rem," katanya.

Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Hengki mengatakan saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Proses evakuasi masih terus berlanjut.

"Sekarang proses evakuasi, baik trailer maupun tower," kata Hengki.

Total ada 10 korban tewas dan 20 luka-luka. Sebanyak tujuh di antara korban tewas merupakan anak sekolah.

Hengki mengatakan polisi akan menyelidiki apakah kecelakaan disebabkan human error atau alasan lainnya.

Pantauan CNN Indonesia TV di lokasi, banyak warga yang membantu proses evakuasi tiang BTS yang melintang menghalangi jalan. Saat ini, tiang dalam proses pemotongan.

Akibat kecelakaan, lalu lintas di sekitar lokasi ramai dan macet. Menurut keterangan polisi, truk trailer melajur dari flyover Kranji menuju Jakarta dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam.