Polisi Respons Beda Kronologi Kasus Brigadir J versi Kapolri & Animasi

CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2022 14:35 WIB
Bareskrim buka suara soal perbedaan kronologi penembakan Brigadir J yang sempat disampaikan Kapolri Listyo dengan video animasi Polri.
Kapolri ungkap keterangan Bharada E terkait pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bareskrim Polri buka suara soal perbedaan kronologi penembakan Brigadir J yang sempat disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan video animasi Polri.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan kronologi terbaru terkait penembakan Brigadir J merupakan yang dimuat dalam video animasi tersebut.

"(Kronologi) yang benar di animasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/8).

Sementara untuk kronologi yang sempat disampaikan Kapolri dalam RDP dengan Komisi III DPR RI berdasarkan keterangan awal dari Bharada E kepada penyidik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keterangan awal E begitu. Yang bersangkutan menuangkannya di kesaksian," tuturnya.

Agus menuturkan dalam kasus ini, Bharada E dua kali telah menuangkan kesaksiannya secara tertulis kepada penyidik. 

"Yang kedua itu yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang bersangkutan," jelasnya.

Diketahui, Mabes Polri membagikan video animasi kronologi adegan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam video animasi tersebut, memperlihatkan kejadian penembakan sekitar pukul 17.12 WIB. Sambo dalam video tersebut, diketahui sempat meluapkan amarah kepada Brigadir J sebelum penembakan terjadi.

Peristiwa itu bermula saat keempat tersangka yakni Sambo, Bharada RE, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, berkumpul di dalam rumah dinas dekat meja makan.

Mereka berhadapan dengan Brigadir J yang sebelumnya juga diperintahkan untuk masuk oleh Sambo. Dalam momen tersebut, Sambo mengatakan beberapa hal kepada Brigadir J.

"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Sambo kepada Brigadir J.

Tak lama berselang, Sambo memerintahkan Bharada E untuk segera menembak. Ia disebut menyuruh Bharada E sambil berteriak agar segera menembak Brigadir J.

"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak," teriak Sambo ke Bharada E.

Bharada E kemudian menembak Brigadir J sebanyak 3 hingga 4 kali. Sambo pun menyusul menembak ke arah Brigadir J usai sang korban terkapar di lantai.

Tak berhenti di situ, Sambo juga mengarahkan tembakan ke tembok tangga dan lemari untuk mengelabuhi kejadian agar terlihat seperti adegan saling tembak.

Setelah itu, Sambo mendatangi dan menjemput Putri Candrawathi yang tengah berada di kamar. Mereka keluar rumah, kemudian PC diantar pulang ke rumah pribadi oleh Bripka Ricky Rizal yang sudah berada di dalam mobil.

Adegan ini diketahui berbeda dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI sebelumnya.

Ketika itu, ia menyebut Bharada E mengaku melihat Brigadir J sudah terkapar bersimbah darah di depan Sambo.

Listyo mengatakan, dalam keterangan terbarunya Bharada E mengaku melihat Brigadir J sudah terkapar di lantai dan bersimbah darah. Dirinya juga mengaku tidak terlibat sejak awal dalam insiden maut itu.

Bharada E, kata Listyo, juga melihat ada Ferdy Sambo yang sedang memegang pistol di depan sosok Brigadir J yang tengah terkapar itu.

"Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah. Saudara FS berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada saudara Richard," tutur Listyo.

(tfq/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER