Kecelakaan Bekasi, Wali Kota Bakal Evaluasi Sekolah di Pinggir Jalan

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan akan melakukan evaluasi lokasi sekolah-sekolah yang berada di pinggir jalan besar. Hal ini buntut dari kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk trailer di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Bekasi, Rabu (31/8).

"Nanti saya lihat sampai sejauh mana kita mampu melakukan pemindahan terkait dengan sekolah yang ada, lokasinya atau mungkin kita akan pindahkan ke sekolah yang tidak berada di pinggir jalan," kata Tri dalam siaran CNN Indonesia TV, Kamis (1/9).

Tri menuturkan Pemkot Bekasi bisa memindahkan lokasi sekolah atau memindahkan siswa ke sekolah lain yang tidak berlokasi di pinggir jalan.

Namun, kata dia, pemindahan tersebut akan disesuaikan dengan kapasitas sekolah serta jumlah para siswa.

"Disesuaikan dengan kapasitas dan juga jumlah siswa yang ada," ujarnya.

Adapun kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu kemarin bermula saat truk trailer menabrak sebuah halte di depan SDN Kota Baru II dan III saat murid-murid akan pulang. Tabrakan itu juga merobohkan tiang operator seluler atau Base Transceiver Station (BTS).

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyatakan korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut berjumlah 10 orang. Empat di antaranya berusia 8-13 tahun. Kecelakaan juga menyebabkan 23 orang mengalami luka-luka.

"Ada empat siswa yang meninggal dunia dan 18 luka-luka. Sementara yang dewasa ada enam orang (meninggal), luka-luka ada lima orang. Itu udah valid datanya," kata Hengki kepada wartawan di RSUD Kota Bekasi, Rabu (31/8).

Dari 10 korban tewas itu, tujuh di antaranya dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Sedangkan tiga korban tewas lainnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Ananda.