Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Mahasiswa Mamuju Duduki SPBU
Ratusan mahasiswa di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan kenaikan harga BBM. Aksi ini mereka gelar dengan menduduki SPBU dan membentang spanduk bertuliskan Evaluasi kepemimpinan Presiden Jokowi.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) kabupaten Mamuju, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju, melakukan aksi unjuk rasa di jalan simpang lima Kali kota Mamuju, Sabtu.
"Kenaikan BBM melukai hati masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum pulih akibat dampak pandemi COVID-19, justru kenaikan BBM terjadi dan akan membawa dampak besar atas kenaikan bahan pokok," kata Syamsuddin, Ketua PMII Cabang Mamuju mengutip Antara, Minggu (4/9).
Lihat Juga : |
Ia mengatakan pemulihan ekonomi masyarakat dan upaya menjaga stabilitas ekonomi bangsa akan terganggu dengan naiknya BBM, dan akan membuat ekonomi masyarakat terbebani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Hajat hidup orang banyak akan memburuk dan akan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia, dengan kenaikan BBM ini," katanya.
Menurut dia, perputaran roda ekonomi masyarakat juga terganggu dan terbebani dengan kenaikan BBM, seharusnya pemerintah memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi bukan justru menaikkan harganya serta memberantas mafia BBM.
Sementara itu Irfan Nur Herianto, juru bicara FPPI Mamuju mengatakan, pemerintah harus menunda kenaikan BBM, karena rakyat tidak siap dengan segala konsekuensi ekonomi yang dihadapi.
"Pemerintah diminta menunda kenaikan BBM dan semestinya pemerintah era Presiden Jokowi harus fokus membangun ekonomi bangsa di segala sektor untuk peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya.
Aksi ini berlangsung dengan tertib di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian.
(antara/mik)