Polisi Sebut Ponpes Gontor Janji Bantu Ungkap Kasus Santri Tewas

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 05:20 WIB
Polisi kini masih memeriksa saksi kasus santri tewas. Polres Ponorogo mengklaim pihak Gontor kooperatif dalam proses penyelidikan.
Ilustrasi jenazah. Polisi kini masih memeriksa saksi kasus santri tewas. Polres Ponorogo mengklaim pihak Gontor kooperatif dalam proses penyelidikan. Foto:Istockphoto/Nito100
Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Ponorogo, Jawa Timur mengatakan pihak Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor berjanji akan kooperatif dalam pengungkapan kasus meninggalnya santri asal Palembang, AM (17), yang diduga menjadi korban penganiayaan.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono mengatakan hal itu diketahui polisi saat melaksanakan pertemuan dengan pihak pesantren.

"Kami sudah melakukan pertemuan, dari pihak Gontor kooperatif dan [berjanji] akan membuka semua tentang kejadian," kata Catur, Senin (5/9).

Saat ini, kata Catur, polisi tengah memeriksa sejumlah saksi dalam kejadian tersebut. Namun ia blum bisa membeberkan detailnya.

"Yang pasti sudah ada [saksi yang dimintai keterangan], progres akan kami sampaikan selanjutnya," ujar dia.

Catur menegaskan bahwa kasus ini tidak dilaporkan ke pihak ke kepolisian sejak awal, baik ke Polres Ponorogo maupun polsek setempat.

"Yang pasti untuk kejadian ini dari awal memang tidak ada laporan sama sekali ke pihak polres maupun polsek," ucapnya.

Kendati belum ada laporan hingga kini, Catur mengatakan polisi tetap menyilidiki kasus kematian santri AM.

"Ini masih proses lidik, progres akan segera kami sampaikan," pungkas dia.

Diketahui, seorang santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, AM (17) diduga tewas usai menjadi korban penganiayaan, Senin (22/8).

Hal itu terungkap saat ibu korban, Soimah meminta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris.

Soimah mengatakan awalnya pesantren menyebut kematian anaknya karena jatuh kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.

Namun saat keluarga meminta kain kafan yang menutup AM dibuka, tampak beberapa luka lebam akibat kekerasan terlihat di sekujur tubuh korban.

"Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima," kata Soimah.

Soimah dan keluarga akhirnya menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Setelah didesak, menurut Soimah, perwakilan Ponpes Gontor yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa AM meninggal akibat kekerasan.

(frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER