Polda Sulsel Kumpulkan Aktivis di Hotel saat Ramai Aksi Tolak BBM Naik

Sejumlah aktivis mahasiswa dan buruh dikumpulkan di salah satu hotel di tengah gejolak aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Cabang (Badko) Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) mengumpulkan para aktivis itu di sana untuk mengikuti Focus Grup Discussion (FGD) menyikapi kenaikan harga BBM.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan pihaknya tetap mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa agar berjalan aman dan damai serta tidak mengganggu ketertiban masyarakat.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah upaya pendekatan dengan para mahasiswa untuk melaksanakan aksi damai. Unjuk rasa itu dibolehkan dalam undang-undang tapi tidak mengganggu kegiatan dan ketertiban masyarakat lainnya," kata Nana, Senin (5/9).

Pada pelaksanaan aksi unjuk rasa hari ini, kata Nana, pihaknya telah mengerahkan sekitar 1.955 personel gabungan untuk mengamankan aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM.

"Karena pada intinya, kami akan mengawal setiap aspirasi yang ada, khususnya di FGD ini," ujarnya.

Sejumlah mahasiswa dan buruh saat mengikut Fokus Group Discussion (FGD) yang digelar HMI Sulselbar. (CNNIndonesia/Ilham)

Lihat Juga : Polisi Tangkap 4 Orang Saat Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta

Sementara, Ketua Umum HMI Sulselbar, Ikram Rifqi mengatakan tujuan FGD ini untuk menyusun draf yang akan mengakomodasi seluruh tuntutan penolakan kenaikan harga BBM.

"Kita mau ada solusi, sehingga bisa meminimalisir dampak kenaikan BBM subsidi ini," kata Ikram.

Ikram menyebutkan bahwa dari hasil pengkajian terkait kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM ini, akan membuat masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Hal itu terjadi karena ada kesalahan dalam sistem penyaluran dan pendistribusiannya.

"Kita sudah kaji, salah satu solusinya bagaimana adanya integrasi data, agar bisa mengaver masyarakat yang memang betul-betul butuh BBM subsidi. Ini yang akan kita dorong," ungkapnya.

Sejumlah jalan protokol di Makassar, Sulawesi Selatan, nyaris lumpuh pada saat aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa yang menolak kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (5/9). (CNN Indonesia/Ilham)

Aksi Mahasiswa, Blokade Jalan

Sementara itu, aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM tetap terjadi di Makassar. Berdasarkan pantuan di lokasi, 

Para mahasiswa menutup seluruh ruas Jalan Urip Sumohardjo yang menghubungkan antara Kota Makassar dengan Kabupaten Maros, sehingga dari dua jalur tersebut terjadi kemacetan panjang.

Aksi penutupan jalan ini terjadi pada pukul 16.30 WITA yang merupakan jam padat karena sebagian warga Makassar telah pulang kerja.

Momen itu pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk mendapatkan bayaran setiap sekali membantu memutarkan kendaraan pengendara sepeda motor.

"Lumayan, sekali mutar itu diberi uang Rp 2000. Sampai mau magrib ini sudah Rp 50 ribu terkumpul," kata Rony (23), Senin (5/9).

Hingga pukul 17.55 WITA aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di depan kampus UMI masih berlangsung dengan menutup seluruh akses jalan.

Lihat Juga : Massa Demo Tolak Kenaikan BBM di Makassar Bentrok dengan Warga