DPR soal Panglima-KSAD: Jangan Sampai Ada Politik Divide Et Impera

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 18:16 WIB
Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin mewanti-wanti ada politik pecah belah di tubuh militer menyusul isu hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tak harmonis. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin mewanti-wanti politik pecah belah di tubuh militer menyusul isu hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tak harmonis.

"Jangan sampai ada politik divide et impera di tengah TNI dan kemudian memecah belah TNI menjadi terpecah-pecah," kata Nurul di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (6/9).

Nurul menilai hubungan keduanya masih solid dan baik-baik saja. Menurutnya, anggota TNI harus bisa memegang semangat korsa atau persatuan untuk menghindari politik pecah belah.

"Kalau kami melihatnya mereka solid saja. Kalaupun ada masalah apa-apa itu, masalah individu, tapi secara kelembagaan mereka sangat solid, secara institusi itu solid gitu," ujarnya.

Politikus Golkar itu mengaku tak peduli dengan urusan-urusan personal keduanya. Ia juga menyebut Komisi I DPR bakal bertemu dengan Dudung dan Andika pekan depan untuk meminta keterangan lebih lanjut.

"Kalau panglima menyebutkan hal-hal tertentu karena panglima berpegang pada perundang-undangan jadi enggak ada masalah sih. Kalau ada masalah-masalah pribadi, kita enggak mau tahu lah ya," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyentil Dudung yang tidak hadir dalam Rapat Komisi I DPR dengan Menhan dan Panglima TNI beserta KSAD, KSAL dan KSAU.

Effendi mempersoalkan hal itu karena publik menyoroti hubungan Andika dan Dudung yang sedang tidak harmonis.

"Apa, sih, yang kemudian dipertahankan? Ego. Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan senior dan junior di TNI, pak," kata Effendi.

Andika kemudian mengklarifikasi isu hubungannya dengan Dudung. Ia menepis isu tak harmonis tersebut. Jenderal bintang empat itu mengaku hanya menjalankan tugas sesuai peraturan.

"Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tetap berlaku selama ini. Jadi tidak ada kemudian yang berbeda [relasinya]," ujar Andika.

Di sisi lain, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut KSAD Jenderal Dudung telah menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki masalah dengan Jenderal Andika.

"Beliau [Dudung] menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan di kala mana diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir," kata Meutya lewat keterangan tertulis, Selasa (6/9).

(cfd/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK