Komisi Pemilihan Umum (KPU) buka suara mengenai tudingan kebocoran dan penjualan data di forum online. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan jajarannya telah menganalisis dugaan kebocoran data dalam situs Breached Forums.
"Setelah kami analisa, koding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU," kata Epsilon Idroos melalui pesan singkat, Selasa (6/9) malam.
Dalam keterangan tersebut, ia juga memastikan masih terus berkoordinasi dengan tim satuan tugas keamanan siber KPU mengenai hal tersebut. Ia menegaskan semua sistem informasi KPU masih kondusif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini koordinasi kami kepada tim satgas keamanan cyber KPU- semua sistem informasi masih kondusif kondisi keamanannya."
Hal tersebut disampaikan tak lama setelah viral dugaan kebocoran data penduduk warga Indonesia dan dijual ke forum online Breached Forums yang diduga berasal dari KPU.
Diduga lebih dari 105 juta data dijual oleh anggota forum bernama Bjorka di laman itu dengan judul Indonesia Citizenship Database From KPU 105M. Ia juga tak lupa menaruh logo KPU di 'lapak jualannya' itu.
Dalam keterangan itu, Bjorka mengklaim memiliki 105.003.428 juta data penduduk Indonesia dengan detail Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain.
![]() |
Data pribadi itu dijual US$5 ribu atau setara Rp7,4 juta (US$1=Rp14.898,20). Semua data tersebut disimpan dalam file 20GB (uncompressed) atau 4GB (compressed).
Bjorka merupakan akun yang sebelumnya juga membocorkan 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dengan kapasitas 87GB dijual di situs gelap tersebut. Kala itu, ia membanderolnya dengan harga US$50 ribu (sekitar Rp744 juta) sambil menyertakan sampel data sebanyak 2GB.
(dhf/chri)