Puluhan abang becak bermotor (betor) yang tergabung dalam Aliansi Betor Bersatu melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan menggeruduk Kantor Pertamina Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Jalan Yos Sudarso, Medan, Rabu (7/9).
Mereka berunjuk rasa mendesak agar kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9) dibatalkan.
Koordinator aksi, Suriyanto, mengatakan ada beberapa tuntutan yang mereka minta yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga kebutuhan barang Pokok (sembako) dan harga-harga lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina yang merupakan BUMN seharusnya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran buat rakyat, bukan memberikan kesengsaraan dan penderitaan," ujarnya.
Tak hanya itu, massa juga meminta agar pemerintah menyetop pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara). Sebab proyek tersebut tidak menjadi prioritas bagi rakyat. Mereka pun mendesak dana proyek IKN dialihkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
"Segera hentikan proyek IKN. Karena tidak ada untungnya buat rakyat," katanya.
Sementara itu, koordinator lainnya Muslim menegaskan kenaikan harga BBM ini membuat rakyat miskin seperti semakin menjerit. Bahkan akan membuat mereka semakin menderita.
"Kalau terus seperti ini maka nasib kami akan menderita. Sedangkan BBM belum naik saja kami sudah menderita. Apalagi sekarang ada transportasi online yang telah mengambil rezeki kami," teriak Muslim.
Aksi damai para abang betor ini diterima langsung oleh Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman. Dalam kesempatan itu, para tukang betor diajak berdialog.
Taufikurachman mengatakan kenaikan BBM sebuah kebijakan dari pemerintah pusat.
"Perlu diketahui bahwa posisi dari Pertamina sendiri terkait dengan kenaikan BBM ini hanyalah sebagai operator karena semua kebijakan dari pemerintah. Kami selaku pelaksana yang mengantarkan BBM ini dari kilang ke SPBU ke masyarakat. Terus terang saja kami menghargai bapak-bapak sekalian dan kami hargai ini. Jadi adanya kebijakan ini bapak-bapak juga mengerti kondisi Pertamina juga," urai Taufik
Puluhan tukang becak tersebut datang dengan becak motor mereka. Mereka juga membawa sejumlah spanduk yang berisikan penolakan kenaikan harga BBM. Setelah berdialog akhirnya sejumlah abang betor tersebut meninggalkan lokasi dan menuju Kantor Wali Kota Medan untuk melakukan aksi yang sama.
Sementara itu pada sore ini di DPRD Sumatera Utara, Kota Medan, tengah berlangsung pula aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM. Hingga berita ini ditulis, sekitar pukul 14.50, demo mahasiswa menolak BBM naik itu masih berlangsung.