Pedemo Blokade Jalan Hingga Malam, Jalan Menuju Kota Makassar Lumpuh

CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2022 20:12 WIB
Mahasiswa menutup seluruh ruas jalan di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar hingga malam ini (7/9) (CNN Indonesia/ilham)
Makassar, CNN Indonesia --

Unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Makassar, Sulawesi Selatan, masih berlangsung hingga Rabu (7/9) malam.

Mahasiswa menutup seluruh ruas jalan di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Dari pantauan CNNIndonesia.com mahasiswa berunjukrasa di Jalan Urip Sumohardjo sejak siang tadi menutup seluruh ruas jalan dengan memasang bambu dan membakar ban bekas di badan jalan.

Akibatnya terjadi kemacetan yang cukup parah dan memaksa para pengendara yang melintas di lokasi aksi berputar arah. Bahkan, akses jalan menuju ke Kabupaten Maros maupun ke Kota Makassar tidak dapat dilalui oleh warga yang sejak sore tadi, karena mahasiswa blokade jalan.

Saat ini, mahasiswa tidak lagi melakukan orasi namun mereka hanya duduk-duduk di pinggir dan di badan jalan. Namun, mahasiswa sekali membuka blokade jalan untuk memberikan ruang bagi mobil ambulance yang membawa pasien.

Selain dampak kemacetan yang ditimbulkan dari aksi blokade mahasiswa, penjenguk Rumah Sakit Ibnu Sina yang berada di depan harus berjalan kaki untuk dapat memasuki area rumah sakit.

Hingga pukul 19.34 WITA, aksi blokade jalan masih terus berlangsung. Namun, tidak ada terlihat petugas kepolisian yang mengatur arus kendaraan yang terjebak macet.

Diketahui, sejumlah demo tolak kenaikan BBM digelar di beberapa daerah di Indonesia, hari ini. Seperti di Maluku, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Maluku membakar ban dalam unjuk rasa di Gong Perdamaian, Ambon, Maluku.

Pantauan CNNIndonesia.com, massa menggelar long march sambil membawa sejumlah spanduk dan atribut berisi menolak harga kenaikan BBM dari Gedung DPRD Maluku Puncak Karang Panjang menuju Gong Perdamaian Dunia.

Setiba di Gong Perdamaian, massa memulai berorasi. Mereka bergantian menyuarakan tolak harga kenaikan BBM yang diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seorang mahasiswa yang berorasi sempat kecewa dengan Jokowi sebagai kepala negara yang tak pro terhadap rakyat. Ia juga menyampaikan kekesalan terhadap Ketua DPRD Maluku Lukky Wattimuri dari fraksi PDIP yang kabur saat pedemo menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Maluku.

"Tak ada satupun anggota DPRD menemui mereka, bahkan Ketua DPRD Maluku kabur saat aksi berlangsung," kesalnya.

Massa memprotes pemerintah terhadap kenaikan BBM yang berdampak kepada masyarakat miskin. Mereka juga memprotes penyaluran BLT BBM yang dinilai terlalu kecil untuk menghidupi warga.

Nampak terlihat seorang mahasiswa membawa sebuah ban bekas untuk dibakar di tengah jalan, namun sempat dicegat aparat kepolisian. Ban bekas tersebut akhirnya tidak sempat dibakar setelah polisi dan mahasiswa bernegosiasi.

Aparat kepolisian yang membawa APAR langsung memadamkan api di tengah jalan. Massa aksi kemudian bertolak menuju Gedung Kantor Gubernur Maluku untuk menggelar aksi serupa terkait kenaikan harga BBM.

Arus lalu lintas yang sempat macet kembali berangsur normal setelah massa aksi dengan mobil komando bergerak ke Gedung Kantor Gubernur Maluku di Jalan Pattimura.

Sebelumnya, aparat kepolisian Polres Kota Ambon dan Pulau-pulau Lease sempat melakukan penjagaan di pintu Gerbang Kantor Gubernur Maluku.

(sai/mir/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK