Driver Ojol Kian Terpuruk: Jadi Sapi Perah, Kini Dicekik BBM Naik

CNN Indonesia
Jumat, 09 Sep 2022 20:27 WIB
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lilik Pujiati mengatakan kenaikan harga BBM membuat hidup pengemudi ojek online (ojol) semakin terpuruk. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lilik Pujiati mengatakan kenaikan harga BBM membuat hidup pengemudi ojek online (ojol) semakin terpuruk. Kebijakan baru pemerintah itu menambah beban driver ojol yang sebelumnya 'dicekik' oleh aplikator.

"Saat ini dengan kenaikan harga BBM justru lebih terpuruk lagi, yang tadinya kami sudah dicekik oleh aplikator, sekarang dicekik lagi dengan kenaikan harga BBM," ujar Lilik dalam agenda diskusi publik 'BBM Naik, Rakyat Tercekik' di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jumat (9/9).

Lilik berpendapat kenaikan tarif ojol tidak serta merta menyelesaikan masalah. Menurutnya, pengemudi ojol masih harus berhadapan dengan kebijakan aplikator yang memotong pendapatan hingga 60 persen.

"Menurut kami, [kenaikan tarif] tidak membawa dampak baik bagi kami juga karena selama potongan aplikator masih 20-60 persen, kawan-kawan driver tidak akan pernah mendapatkan kesejahteraan," katanya.

"Kami benar-benar menjadi 'sapi perah'," ujarnya menambahkan.

Lilik mengaku pihaknya telah berupaya memperjuangkan pengemudi ojol agar memperoleh status sebagai pekerja, bukan lagi mitra. Hal itu dilakukan agar hak-hak sebagai pekerja bisa dipenuhi oleh aplikator.

"Makanya kami buat serikat dan kami menuntut kepada aplikator bahwa kami diakui sebagai pekerja bukan sebagai mitra. Selama ini kami tidak pernah mendapat hak-hak kami karena aplikator menganggap kami mitra," ucap Lilik.

"Tidak ada kesetaraan, justru kami mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, bagaimana mereka memperlakukan kami," katanya.

Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) bersama sejumlah elemen masyarakat lainnya termasuk mahasiswa akan menggelar demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan harga BBM pada Selasa (13/9).

Per hari ini, mereka menggelar diskusi publik disusul dengan konsolidasi guna mempersiapkan aksi pada pekan depan.

Presiden Jokowi bersama sejumlah menterinya mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.

Harga Pertalite yang semula Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM mendapat respons negatif dari publik. Demonstrasi pun bermunculan di sejumlah kota di Indonesia guna menentang keputusan tersebut.

(ryn/fra)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Tuntutan Aksi Demo Ojek Online

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK