Data KLHK: 33 Ribu Hektare Lahan Terbakar Selama Januari-April
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan sekitar 33 ribu hektare lahan terbakar selama empat bulan, terhitung dari Januari sampai April 2022.
Sekretaris Jendral KLHK Bambang Hendroyono menyampaikan data kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut akan terus diperbarui.
"Kebakaran dengan musim yang ada hujannya tercatat sebesar 33.352 hektare, dan angkanya akan dirilis terus karena harus terlaporkan yang realitas berapa hektare," kata Bambang dikutip dari rapat bersama Komisi IV DPR, (13/9).
Bambang belum mencatat data karhutla periode Mei sampai September 2022. Namun ia mengklaim angka karhutla tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Dia membandingkan dengan kejadian karhutla sepanjang 2021. Dia berkata pada Januari sampai Desember, karhutla di Indonesia mencapai 358.867 hektare.
Berdasarkan data yang dia tampilkan, kejadian karhutla selama tujuh tahun terakhir sebenarnya mengalami naik dan turun. Dalam periode 2015-2022, Karhutla terbesar terjadi pada 2015 yang menghabiskan 2.611.411 hektare lahan.
Kemudian karhutla mengalami penurunan pada 2016 menjadi 438.363 hektare dan pada 2017 sebanyak 165.484 hektare. Pada 2018, karhutla kembali naik dan menghanguskan 529.267 hektare lahan.
Kejadian karhutla terus naik pada tahun berikutnya. Berdasarkan catatan KLHK, karhutla tahun 2019 tembus 1.649.258 hektare. Namun, pada 2020 mengalami penurunan. Pada tahun itu, karhutla menghabiskan 296.492 hektare lahan.
Data yang sudah diperolehnya itu salah satunya didapat dengan memanfaatkan satelit. Bambang mengaku akan terus melakukan pencatatan dengan teliti.
"Perlu pencatatan yang cermat dari satelit dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari Januari sampai saat ini tercatat ada 193 kejadian karhutla.
(yla/wis)