Polisi mengambil sampel DNA keluarga Iwan Budi Prasetyo, ASN Pemkot Semarang yang diduga identik dengan ciri-ciri mayat tanpa kepala yang ditemukan di kawasan Pantai Marina Semarang pada Kamis (8/9) lalu.
Tiga anggota keluarga, yakni istri dan dua anak Iwan Prasetyo, diambil DNA-nya untuk kemudian dibawa ke Laboratorium Forensik Mabes Polri di Jakarta.
Dari pemeriksaan DNA ini nantinya polisi akan mendapatkan identitas benar tidaknya mayat tanpa kepala yang ditemukan di kawasan Pantai Marina Semarang, adalah Iwan Budi Prasetyo atau bukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga anggota keluarga yang diambil DNA nya. Istri dan dua anak saudara Iwan Budi. Dari DNA ini nantinya Polisi akan memulai penyelidikan mendalam," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar di kantornya, Selasa (13/9).
Penyelidikan sementara Polisi memastikan bila korban sudah tak bernyawa saat dibakar sehingga dugaan kuat mengarah adanya tindak pembunuhan.
"Korban dipastikan sudah tak bernyawa saat dibakar, sehingga ada indikasi tindak kejahatan pembunuhan. Sementara baru sampai disini kita," kata Irwan.
Hasi tes DNA nantinya akan menentukan tindak lanjut kepolisian dalam menelusuri kaitan pembunuhan Iwan dengan kasus korupsi yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
"Kalau DNA benar itu saudara Iwan Budi, kita akan mendalami. Tapi apakah berkaitan dengan kasus korupsi, bisa ya bisa tidak, tapi kami tak mau terjebak di situ karena bisa juga motif lain premis lain seperti asmara, masalah keluarga atau dendam teman lama, semua bisa terjadi," jelas Irwan.
Sosok mayat tanpa kepala dalam kondisi hangus terbakar sebelumnya ditemukan di kawasan semak Pantai Marina Semarang pada Kamis (8/9) malam. Mayat menumpang pada rangka motor yang ikut terbakar.
Dari olah TKP, Polisi menemukan name tag bertulis "Iwan Budi" dan plat nomor kendaraan H-9799-RA yang identik dengan sosok Iwan Budi Prasetyo, seorang ASN Pemkot Semarang yang dikabarkan hilang sejak 24 Agustus 2022 lalu.
Iwan Budi Prasetyo sendiri hilang sehari sebelum dipanggil sebagai saksi sebuah kasus korupsi oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
(dmr/gil)