Perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP) menemui massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (15/9).
KSP yang diwakili Tenaga Ahli Utama Abraham Wirotomo itu tiba di lokasi dengan pengawalan polisi. Ia pun ikut naik ke mobil komando untuk menyampaikan pernyataan dari pemerintah.
"Saya ditugaskan langsung oleh pimpinan untuk mendengarkan apa yang teman-teman ingin sampaikan. Ini nanti akan kita catat dan kita sampaikan," tutur Abraham di hadapan massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu kemudian disambut sorakan kecewa dari massa aksi. Para mahasiswa meminta agar tuntutannya didengarkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Meski demikian, peserta aksi tetap menyampaikan tuntutan kepada Abraham selaku perwakilan KSP. Salah satu orator menanyakan alasan pemerintah tak kunjung mencabut kebijakan kenaikan harga BBM dan seolah tidak mendengar protes dari rakyat.
"Pemerintah tidak mau menaikkan harga BBM. Teman-teman ini kan mahasiswa, bisa cek di berbagai dokumen pemerintah," kata Abraham yang langsung disambut teriakan protes dari massa.
"Besaran anggaran subsidi dan kompensasi energi Rp188 triliun, itu tahun lalu. Tahun ini, tahun 2022, anggarannya naik menjadi Rp502 triliun," lanjut Abraham.
Namun, massa tidak puas dengan jawaban tersebut. Mereka terus meneriakkan protes selama Abraham menyampaikan penjelasan.
"Bohong! Bohong! Bohong!" teriak massa yang tak percaya dengan penjelasannya.
Saat Abraham diminta menyetujui tuntutan aksi, ia menolak dan beralasan bahwa hal itu ranah pemerintah dan DPR. Ia pun akhirnya turun dari mobil komando lalu meninggalkan wilayah Patung Kuda. Kepergiannya tak luput dari sorakan kecewa massa aksi.
Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Aksi unjuk rasa digelar sejumlah elemen di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.
Unjuk rasa yang digelar masyarakat seiring dengan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yang diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.
Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
(frl/pmg)