KPU Bentuk Gugus Tugas untuk Jamin Keamanan Data Pemilu

CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2022 22:20 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk gugus tugas keamanan siber untuk menjamin data-data jelang Pemilu 2024. Ilustrasi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk gugus tugas keamanan siber untuk menjamin data-data jelang Pemilu 2024. (Tangkapan layar Breached Forums)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk gugus tugas keamanan siber untuk menjamin data-data jelang Pemilu 2024. Komisioner KPU Idham Holik mengungkapkan gugus tugas ini berfungsi mengamankan website dan aplikasi milik yang ada saat ini.

"KPU juga sudah membentuk gugus tugas keamanan siber aplikasi KPU. Jadi KPU sangat memerhatikan keamanan siber. Baik website atau semua aplikasi dan kami pastikan semua aplikasi dan website dalam kondisi yang aman," ucap Idham saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (15/9).

Menurutnya, salah satu aplikasi KPU adalah sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) juga dalam menjadi bagian yang diawasi ketat. Idham meyakinkan bahwa keamanan aplikasi telah menjadi isu yang diperhatikan sejak pengembangan.

"Kami memprioritaskan keamanan siber semua aplikasi. Kami pastikan keamanan dan kenyamanan aplikasi," tegasnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa peretasan data yang diklaim dilakukan oleh Bjorka bukan berasal dari elemen data KPU.

"Elemen data yang beredar di internet itu bukan elemen data KPU, dan kondisi tempat penyimpanan data KPU dalam keadaan aman," tegasnya.

Sebelumnya, Pakar siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persada mewanti-wanti data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan digunakan secara ilegal pada Pemilu atau Pilpres 2024.

Pernyataan Pratama terutama merespons rentetan aksi diduga pembobolan data sejumlah lembaga negara hingga pejabat yang dilakukan seorang hacker yang mengatasnamakan dirinya Bjorka beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, kebobolan data tersebut membuka peluang data KPU jelang Pemilu 2024 juga akan dijebol dan data para pemilih akan digunakan untuk bahan kampanye.

"Kalau orang tahu profil masyarakat, itu di 2024 bisa jadi dijadikan kepentingan politik," kata Pratama kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/9).

(cfd/isn)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER