Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik penggunaan istilah koalisi yang saat ini banyak digunakan politikus untuk mengistilahkan kerja sama antar partai dalam Pemilu.
Mega menilai bahwa Indonesia tak menggunakan istilah koalisi. Menurut dia, istilah yang tepat adalah kerja sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia itu tidak memakai sistem koalisi. Jadi, kalau mau bilang kerja sama boleh," kata Megawati di Seoul, Korea Selatan, seperti dikutip dari rilis resmi PDIP, Jumat (16/9).
Mega berujar penggunaan istilah kerja sama lebih tepat sebab Indonesia menganut sistem presidensial. Sistem tersebut berbeda dengan umumnya negara-negara Barat yang menganut sistem parlementer.
Dalam sistem presidensial, kepala pemerintahan dipimpin oleh presiden. Sedangkan dalam parlementer, kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.
"Kenapa saya bisa berkata begitu? Karena saya pernah waktu anggota DPR, itu diundang ke Amerika, antara lain untuk melihat cara kerja sistem Amerika melaksanakan cara pemilunya," katanya.
Megawati meminta agar partai politik segera menghentikan kekeliruan penggunaan istilah koalisi untuk mengistilahkan kerja sama antarpartai.
Oleh karena itu, Mega mengaku enggan disebut sebagai oposisi ketika berada di luar pemerintahan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mega menyebut partainya hanya berada di luar kabinet.
"Makanya, saya kan tak pernah mau dibilang oposisi ketika pemerintahan Pak SBY. Kan dibilang PDI Perjuangan menjadi oposisi. Ndak. Saya bilangnya apa? PDI Perjuangan, tidak ada dalam kabinet," katanya.
(thr/ain)