Andi Mallarangeng: SBY Bukan King Maker di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2022 15:07 WIB
Petinggi Demokrat Andi Mallarangeng menyebut keputusan politik Partai Demokrat sepenuhnya akan diserahkan kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak akan menjadi king maker atau penentu keputusan politik dalam Pilpres 2024. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak akan menjadi king maker atau penentu keputusan politik dalam Pilpres 2024.

Andi menyebut keputusan politik Partai Demokrat sepenuhnya akan diserahkan kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, AHY akan menjadi panglima menggantikan SBY.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak lagi, Pak SBY enggak lagi king maker, tapi semuanya diserahkan panglimanya dengan Ketua Umum AHY," kata Andi saat dihubungi, Senin (19/9).

Dengan tak lagi menjadi king maker, Andi menyebut SBY hanya akan sesekali menyapa kader, seperti dilakukan saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat beberapa hari lalu.

Menurut Andi, makna turun gunung yang disampaikan SBY bukan diartikan terjun secara langsung. Kehadiran SBY ke hadapan para kader di acara partai juga bisa disebut turun gunung.

"Tentu saja kalau soal turun gunung itu kan simbolik, dengan membuat seruan semacam itu kan sudah turun gunung beliau, tetapi kalau dalam Partai Demokrat yang ada di depan, panglimanya adalah Ketum AHY," ujarnya.

Di hadapan para kader di Rapimnas, SBY sebelumnya mengaku mendengar kabar upaya skenario agar Pilpres diikuti hanya dua pasangan calon. SBY menyebut skenario itu akan dilakukan para partai penguasa.

Andi berkata seruan tersebut untuk mengingatkan para kader agar tetap waspada.

"Mudah-mudahan dengan suara pak SBY itu kalau ada niatan atau seperti itu mengurungkan niatnya. Itu kan untuk tujuan seruan moral sama juga dengan 30 rektor di Jogja itu membuat seruan moral," katanya.

(thr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER