Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sering berbeda pandangan dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. Kendati demikian, Luhut mengaku hubungannya dengan Prabowo tetap erat.
"Kami punya kesamaan pikiran, tanggungjawab bahwa Indonesia ini harus satu. Kita beda sana-sini ya tetap sebagai teman," kata Luhut saat duduk bersama Rocky dikutip dari RGTV channel, Selasa (20/9).
Luhut mengatakan beda pendapat tidak selalu harus bermusuhan. Dia menghargai perbedaan dengan Prabowo, begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu, keduanya justru menyukai apabila ada hal-hal yang kritis. Menurutnya, perbedaan itu perlu dijaga dan dipelihara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) kemarin Pak Jokowi dengan Pak Prabowo beda, saya telepon juga saya ketemu juga, kita bicara. Perbedaan itu saya pikir yang harus kita pelihara," ujarnya.
Luhut berpendapat mengabdi kepada negara tidak harus selalu menjadi presiden. Menurutnya, menjadi oposisi tak jadi persoalan apabila dapat berkontribusi positif untuk negara.
"Kan mengabdi bukan harus jadi presiden saja, jadi oposisi nggak ada masalah. Oposisi dalam konteks membangun dan mengingatkan bahwa pejabat pengambil keputusan negara 'eh kau ingat loh masih ada sisi lain yang kau belum lihat, dengerin ini' oh mungkin dia sudah lihat dan lakukan tapi belum dikomunikasikan," jelasnya.
Hal-hal semacam itu, kata Luhut, perlu dibangun di Indonesia karena menurutnya republik ini sudah sangat luar biasa hebatnya.