Partai Demokrat mengingatkan dua politikus PDIP, Hasto Kristiyanto dan Adian Napitupulu, terkait kemarahan banyak orang ketika menyinggung kasus pelanggaran HAM di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan Partai Demokrat dalam sebuah video yang diunggah Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief di akun Twitter @Andiarief_ pada Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demokrat menyarankan agar Hasto dan Adian mendesak Jokowi segera menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi sejak 2014.
"Setiap nyawa yang dicabut adalah kehidupan yang harus kalian pertanggungjawabkan kelak. Dan yang perlu kalian tahu semua orang sudah marah saat ini," kata Partai Demokrat dalam video berdurasi 2 menit 19 detik.
Demokrat menyarankan agar Hasto dan Adian menggunakan energinya untuk meminta Jokowi mereformasi institusi penegak hukum daripada menghina Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY sebelumnya mengklaim 70 hingga 80 persen infrastruktur pada pemerintahan Jokowi merupakan proyek Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). AHY menyebut Jokowi hanya kebagian gunting pita.
"Hasto, Adian, untuk apa pula kita berdebat soal ini? Lebih baik gunakan energi kalian untuk mempengaruhi Presiden untuk memperbaiki apa yang masih bisa diperbaiki," katanya.
"Mintalah Presiden untuk segera mereformasi institusi penegak hukum. Kebusukan telah terbuka menganga," sambungnya.
Demokrat memandang hampir seluruh argumen yang membela rezim Jokowi adalah tentang eskalasi pembangunan infrastruktur yang jumlahnya melampaui pemerintahan SBY. Tapi menurutnya, ada fakta yang tidak diceritakan di balik pembangunan infrastruktur era Jokowi.
Pidato AHY di Rapimnas Partai Demokrat 2022 telah memicu ketegangan hubungan antara PDIP dengan Partai Demokrat beberapa hari terakhir.
AHY menyindir pemerintahan Jokowi seolah hanya menggunting pita proyek infrastruktur yang digagas SBY. Dia juga menyindir program bantuan langsung tunai (BLT) dalam kasus kenaikan harga BBM.
"Dulu dihina-hina BLT kita. 'Apa itu BLT, hanya untuk menghamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin," kata AHY pada Rapimnas Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Adian kemudian merespons dengan membeberkan sejumlah perbandingan data infrastruktur selama dua periode masa pemerintahan SBY dan masa pemerintahan Jokowi. Adian mengaku kasihan kepada AHY lantaran salah menyampaikan data di depan publik.
"Saran untuk teman teman di Partai Demokrat, tolong jangan jerumuskan AHY. Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, bicara di hadapan 3.000 kader, pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media. Eh, data yang disampaikan salah total," kata Adian melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (18/9).